
UJIAN: Ilustrasi ujian sekolah yang dilaksanakan di wilayah Kota Batu.
AMEG – Sejak sepekan lalu, tepatnya 12 – 23 April 2021 mendatang, seluruh siswa/siswi SMP kelas IX di Kota Batu, jalani Ujian Sekolah (US). Yang menjadi pengganti Ujian Nasional (UN), yang mulai tahun ini ditiadakan.
US akan menjadi salah satu indikator untuk menentukan kelulusan siswa. Di Kota Batu, dilaksanakan dengan dua metode. Dilakukan secara daring (dalam jaringan) dan secara luring (luar jaringan). Sesuai karateristik setiap sekolah/madrasah masing-masing.
Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Batu, Hariadi menjelaskan, untuk metode US setiap sekolah bisa menentukan pilihannya masing-masing. Mau pilih daring ataupun luring.
“Namun kebanyakan sekolah memilih sistem daring. Terutama untuk sekolah-sekolah negeri. Itu dikarenakan, siswa/siswi mereka sangat banyak. Sangat tidak dimungkinkan dilakukan US secara luring,” kata Hariadi kepada Ameg.id, Senin, (19/4/2021).
Meski ada juga sejumlah sekolah yang menerapkan metode luring. Utamanya sekolah-sekolah swasta. Karena jumlah siswanya tak terlalu banyak. Sehingga untuk mematuhi protokol kesehatan dalam sistem pendidikan, masih bisa terpenuhi.
Ia menjelaskan, sebelum dilakukan US, pihaknya telah mengumpulkan para guru dari setiap mata pelajaran. Untuk menyusun kisi-kisi US. Pada 8-9 Maret 2021 lalu. Dari penyusunan kisi-kisi US, selanjutnya diwujudkan dengan butir-butir soal, yang akan digunakan untuk US. Pun dilakukan penyesuaian. Ketika ada butir soal yang sangat sulit, bisa saja tidak dimasukkan.
“Namun tak menutup kemungkinan, ada butir soal yang sulit, juga tetap dimasukkan dalam US. Begitu juga sebaliknya, ada butir soal yang sangat mudah, namun tidak dimasukkan,” katanya.
Setelah sepekan dilakukan US SMP, baik yang dilakukan secara daring maupun luring, diakui tak menemui adanya laporan atau kendala, yang menghambat dalam melakukan US. Baik laporan dari sekolah maupun dari wali murid para siswa.
“Hingga saat ini, belum ada laporan kendala. Baik yang daring maupun luring. Saya kira untuk yang luring tidak akan ada kendala. Karena mereka (siswa dan guru) bisa bertemu secara tatap muka. Ketika ada persoalan bisa ditanyakan langsung,” kata Hariadi.
Hanya saja, mengenai waktu US sudah pasti ada perbedaan. Untuk alokasi waktu US daring, sedikit memakan waktu lebih lama. Sekolah harus melakukan distribusi soal terlebih dahulu kepada setiap siswa.
Sementara itu, untuk kriteria kelulusan siswa nantinya, setiap sekolah yang akan menentukan. Diambil dari hasil US. Selain itu, juga akan dilihat berdasarkan nilai-nilai tugas yang telah diberikan sebelumnya. Seperti tugas portofolio, serta tugas-tugas yang diberikan selama melakukan pembelajaran daring. Dari data yang dihimpun Ameg.id setidaknya ada 1300-an siswa/siswi SMP kelas IX di Kota Batu, yang melakukan US tahun 2021 ini. (avi)