AMEG – Among Tani Foundation (ATF) menggelar acara Batu Membaca Al-Quran (BMA), terkait pentingnya penguatan pendidikan karakter bagi anak. Terlebih, sudah satu tahun ini anak-anak menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Sekretaris BMA, Septi Widi, menjabarkan, kegiatan terbagi dalam menjadi sejumlah bagian, mulai lomba tartil Quran, kaligrafi, hingga mengaji bersama via zoom, dengan kapasitas 500 orang.
“Untuk tartil, kami bagi dua kelompok, untuk anak SD/MI sederajat dan SMP/MTS sederajat. Sedangkan kaligrafi digital untuk jenjang SMA/SMK sederajat,” urai Septi kepada Ameg.id, Rabu (14/4/21).
Lomba tartil Quran saat ini masuk babak penyisihan, secara daring. ATF membuka pendaftaran peserta mulai Maret lalu, ditutup 12 April kemarin.
Total peserta peserta lomba tartil Quran tingkat SD/MI mencapai 250 peserta, jenjang SMP/MTS 130 peserta. Sedangkan untuk lomba kaligrafi ada 28 peserta. Peserta dimungkinkan bertambah, karena pendaftaran berakhir 18 April.
Peserta yang lolos babak penyisihan, pada 22-27 April, akan bertarung secara offline di Masjid Brigjen Soegiyono.
“Pada perlombaan di Masjid Brigjen Soegiyono nanti kami menerapkan sistem kloter, untuk menghindari penumpukan masa, mengingat pandemi belum usai,” ujarnya.
Masih menurut Septi, kegiatan Batu Membaca Al-Quran tak hanya diikuti warga Kota Batu saja, tapi juga diikuti anak dari luar Kota Batu. “Peserta paling jauh dari Bandung,” ungkap dia.
Ketua Pelaksana BMA, Mistin, mengatakan, untuk tartil Quran, dari total peserta yang mendaftar akan dilakukan penyisihan secara daring. Sebelumnya dia telah membuat grup melalui Telegram.
Lewat grup itu, pada 13 April panitia telah memberi petunjuk mengenai ayat Al-Quran yang harus dibaca peserta. “Untuk tingkat SD/MI peserta diwajibkan membaca Ayat Al-Quran Juz 5 Ayat 24. Sedangkan untuk SMP/MTS diharuskan membaca Surah Al-Maidah ayat 26-30,“ rincinya.
Peserta juga diminta mengirim video melalui grup Telegram. Selanjutnya dewan juri akan melakukan penilaian lebih lanjut.
Babak penyisihan berlangsung hingga 19 April. Masing-masing kategori lomba tartil Quran diambil 100 terbaik yang berhak maju ke babal selanjutnya. Digelar secar offline di Masjid Brigjen Soegiyono
Untuk lomba kaligrafi digital, setelah proses pendaftaran dan seleksi rampung, hasil karya dipamerkan di Masjid Brigjen Soegiyono.
Untuk juri, ATF mengundang 12 ustad dan tokoh agama di Kota Batu, di antaranya Ustad Nurbani, Arif, Ali Mahmudi, Gus Imron dan lainnya.
Agenda ini akan dijadikan acara tahunan. Kedepannya bukan hanya anak-anak saja yang mengikuti lomba, tapi juga pegawai dan masyarakat umum.
“Melalui kegiatan ini ATF berharap mampu menciptakan generasi berkarakter religius dan mengembangkan kreativitas secara jujur, mandiri dan bertanggungjawab. Sebagai refleksi mencintai tanah air Indonesia,” kata Mistin.(ar)