AMEG – Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia), bersama Dynapack Asia, mengumumkan pembangunan fasilitas daur ulang Polyethylene Terephthalate (PET), seluas 20 ribu meter persegi, di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Melalui investasi senilai AUD 50,51 juta (Rp556,2 miliar), Amatil Indonesia dan Dynapack Asia, akan menciptakan siklus tertutup (closed-loop), untuk kemasan plastik minuman yang aman terbuat dari botol plastik pascakonsumsi.
Dalam acara peletakan batu pertama, Minggu (11/4/21), Amatil Indonesia dan Dynapack Asia, juga memperkenalkan dua perusahaan yang berperan penting, dalam program ini. PT Amandina Bumi Nusantara, sebagai entitas yang akan mengoperasikan fasilitas PET. Juga mengolah kembali limbah PET berkualitas rendah menjadi PET berkualitas tinggi, menggunakan teknologi terbarukan yang terdepan.
Sementara, Mahija Paramita Nusantara, yayasan non-profit yang akan mendukung pengelolaan collection center, memastikan pemenuhan hak asasi manusia dan regulasi dalam rantai kegiatan pengumpulan sampah.
Selain itu, Mahija akan mendukung pelaksanaan berbagai inisiatif, untuk meningkatkan kesejahteraan para pemulung dan masyarakat. Serta menjalankan penelitian dan pengembangan tentang peluang peningkatan daur ulang dan program lain terkait pemanfaatan PET dan pengumpulan plastik.
Presiden Direktur Coca Cola Amatil Indonesia Kadir Gunduz mengatakan, kolaborasi antara Amatil Indonesia dan Dynapack Asia, merupakan salah satu langkah konkret dalam mencapai Sustainability Ambitions 2020-2040.
‘’Selama beberapa tahun terakhir, kami tidak hanya terus berinvestasi dalam teknologi kami, kapasitas rantai pasok dan keselamatan serta kapabilitas karyawan kami. Namun juga dengan sadar mengambil berbagai keputusan, untuk berinvestasi dalam kemasan berkelanjutan, energi terbarukan, manajemen air, serta kesejahteraan dari konsumen serta komunitas kami,’’ kata Kadir dalam peletakan batu pertama dari fasilitas daur ulang botol plastik.
Kadir menyampaikan, fasilitas daur ulang plastik tersebut, akan mulai beroperasi pada 2022. Yang akan mampu mengurangi jumlah resin plastik baru yang digunakan perusahaan, sekitar 25 ribu ton setiap tahun, perluasan industri dan percepatan laju daur ulang.
‘’Sebagai bagian dari anggota dewan di Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia (National Plastic Action Partnership/NPAP), kami berkomitmen untuk mendukung Rencana Aksi Nasional Indonesia dalam mencapai pengurangan sampah plastik laut sebesar 70 persen pada tahun 2025,’’ jelas Kadir.
Ditambahkan, investasi ini dijalankan melalui kolaborasi bersama pemangku kepentingan di rantai pengumpulan sampah kemasan, usaha bisnis skala mikro dan pemulung. Dengan mendukung mereka untuk bertumbuh secara efisien dalam bisnisnya.
‘’Dalam jangka panjang, kami akan membawa perubahan positif bagi pengelolaan sampah plastik di Indonesia dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di rantai pengumpulan sampah kemasan dengan mendukung sektor daur ulang informal,’’ katanya.
Amatil Indonesia sendiri, terus memperkuat komitmennya untuk mengurangi penggunaan plastik. Salah satunya melalui inisiatif light-weighting botol PET, yang telah berhasil mengurangi konten plastik sebesar 28,5 persen sejak tahun 2014.
Bersama dengan Dynapack Asia, Amatil Indonesia telah mendukung banyak inisiatif untuk membantu mengumpulkan dan mendaur ulang kemasan minuman. Diantaranya program pembersihan pantai harian, Bali Beach Clean-Up, yang telah berjalan selama lebih dari 13 tahun untuk mengumpulkan lebih dari 40.000 ton serta beberapa program lingkungan lainnya. (avi)