
JAWARA: Tara Narendra Kirana, Venina Aurelya, Tri Tunggal Dewi dan Nadya Felia Faranida saat menampilkan Tari Jaripah.
AMEG – Hanya sepuluh hari waktu latihan sebelum festival. Termasuk menentukan jenis tarinya. Bukan hal yang mudah. Apalagi di tengah pandemi. Ini tantangan bagi Tara Narendra dan timnya.
Apalagi tari yang dipilih adalah Jaripah, berasal dari Banyuwangi. Mereka mau tak mau harus belajar dari awal. Tarian ini dipilih karena lincah, memiliki aksen barong. Simbol semangat kebangkitan di era new normal.
“Kami memilih Tari Jaripah, karena gerakannya cenderung lincah dan memiliki aksen barong. Ciri khas daerah Banyuwangi,” ujar Tara. Hasilnya, luar biasa. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini meraih jawara nasional.
Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini, menyabet Juara I Lomba Tari Tradisional Tingkat Nasional. Perhelatan PGSD Berkarya VI ini diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
PGSD UMM mengutus empat mahasiswa: Tara Narendra Kirana, Venina Aurelya, Tri Tunggal Dewi dan Nadya Felia Faranida yang tergabung dalam satu tim. Ada kendala yang dihadapi mereka. Penyesuaian jadwal antar personil, karena memiliki jadwal kuliah yang berbeda. Hingga kesulitan mempelajari gerakan.
“Perlombaan tari ini menggunakan sistem online. Maka setelah latihan, kami harus take dan edit video agar bisa dilombakan,” lanjut Tara. Namun, banyaknya dukungan membuat mereka bekerja penuh semangat.
Saran dan support dari teman, dosen dan keluarga memiliki peran penting dalam raihan mereka. Menjadi motivasi mereka untuk berlatih dan menampilkan yang terbaik. Mahasiswa kelahiran Banyuwangi ini berharap. Agar prestasi ini menjadi langkah awal memenangkan perlombaan lainnya.
“Tentu kami ingin bisa mengikuti perlombaan lainnya. Menyiapkan diri dengan berlatih keras, memilih tari dan berdoa sekuat tenaga. Saya juga ingin agar teman-teman lain bisa termotivasi dengan raihan kami,” pungkasnya. (jan)