
Fadillah Ahmad Nur
AMEG – Angkat isu lingkungan, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) harumkan nama kampus di kancah Internasional. Fadillah Ahmad Nur meraih The Honorable Mention Project pada Konferensi Internasional Istanbul Youth Summit 2021.
Konferensi berlangsung pada 22-25 Maret, diikuti 132 pelajar dan mahasiswa dari berbagai negara.
The Honorable Mention Project merupakan penghargaan penghormatan terhadap project yang membahas isu terkini di dunia. Adil, sapaan akrabnya, pada acara itu ia dan tim membentuk social project bernama Action.id (climate change organization).
“Seperti kita tahu, masalah lingkungan jadi isu global yang sulit teratasi. Karena itu kami memberi solusi membentuk organisasi di bidang lingkungan. Organisasi itu kami beri nama Action.id,” tutur mahasiswa Pendidikan Agama Islam itu.
Adil juga menjelaskan beberapa program yang ada di Action.id. Program unggulan dalam projek itu bernama Action Challenge, berisi lomba inovasi dan teknologi terbarukan untuk mengatasi masalah lingkungan dan perubahan iklim.
“Ada juga program lain, seperti open volunteer untuk pelestarian alam, membuka donasi untuk membantu sosok-sosok inspiratif yang kurang terekspos. Selain itu membantu UMKM menjual barang ramah lingkungan serta sesi sharing via webinar,” jelas mahasiswa asal Sumbawa itu.
Adil juga mengatakan, perjuangan untuk sampai di konferensi sangat luar biasa. Mulai pendaftaran hingga mendapat sponsor untuk berangkat ke Turki.
“Ketika sampai di Turki, saya harus beradaptasi dengan iklim serta makanannya. Meski tidak mudah, saya sangat bersyukur karena banyak orang yang mendukung saya, terutama orang tua dan keluarga,” kata anak pertama dari tiga bersaudara itu.
Saat ini Adil telah kembali ke Malang, setelah menjalani karantina selama dua minggu di Jakarta. Adil mengungkapkan, dirinya akan fokus ke Non-Governmental Organization (NGO) bidang pendidikan yang dirintisnya di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Pendidikan di NTB menempati peringkat kedua terbawah di seluruh provinsi di Indonesia. karena hal tersebut, saya dan teman-teman membentuk organisasi bernama Sasambo Youth Education (SYE). Saya harap dengan apa yang saya lakukan sekarang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di NTB kedepannya,” tandasnya. (ar)