AMEG – Para dosen alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), bakal mengadakan Muktamar Pemikiran, di Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Timur, pada 5 – 7 April 2021.
Sedikitnya, ada dua tujuan pada Muktamar Pemikiran tersebut. Seperti disampaikan Ketua Panitia Muktamar Pemikiran Dosen PMII, Prof. Dr. M. Noor Harisudin, M.Fil.I. Konsolidasi dosen se-Indonesia, untuk menjadi energi baru menuju Indonesia maju. Serta merekomendasikan road map gerakan pemikiran dosen se-Indonesia. Di tingkat nasional, maupun internasional.
”Perlu penyiapan SDM unggul. Agar potensi bonus demografi itu, tidak menjadi bencana demografi. Untuk itu, dosen alumni PMII berkomitmen memberi kontribusi membangun SDM,” katanya.
Sejumlah guru besar dan tokoh nasional, dijadwalkan hadir. Seperti Ketua Umum PBNU, Prof. KH. Said Aqil Siradj, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Yenny Wahid juga dijadwalkan hadir di sesi seminar, Isu dan Tantangan Masa Kini.
Pada seminar: Blue Print Indonesia Emas, bakal hadir Menteri Desa dan PDT, Abdul Halim Iskandar. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah. Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar dan Dr Sony HB Harmadi dari Bappenas.
Sedangkan pada sesi forum guru besar, membahas Bonus Demografi: Tantangan dan Rekomendasi, menghadirkan Prof Nur Syam dari UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof Noor Achmad (Universitas Wahid Hasyim Semarang), Prof Mundzier Suparta (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Prof Suyitno (UIN Raden Fatah Pelembang), Prof Abdurrahman Mas’ud (UIN Walisongo Semarang) dan Prof Ulfiah (UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
Dalam sesi Forum Rektor PMII, yang mengulas tentang Indonesia Emas dan Praktik Baik Pendidikan Tinggi, akan dihadiri Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Prof Maftukhin. Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof Moh. Mukri. Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Imam Taufiq dan Rektor Unisma Malang, Prof Masykuri, serta Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Nyayu Khodijah.
”Saya berbicara bukan sebagai panitia atau komite. Tapi sebagai Rektor Unisma dan dosen PMII. Dengan menyebarnya alumni PMII di Indonesia, bisa menjadi bersatunya kembali, satu pemikiran untuk kemajuan bersama,” kata Prof. Masykuri, dalam zoom metting bersama awak media, Minggu (4/4/2021) malam.
Pemikiran Muktamar, tambahnya, kita diharapkan bisa menampung pemikiran yang bermuara dari para dosen. Untuk jadi kekuatan dahsyat bila disinergikan. Juga jadi potensi bangsa, jika dibangun dari berbagai bidang. Baik sisi ekonomi, politik, budaya, kesehatan, lingkungan, teknologi dan keagamaan.
”Inilah momentum untuk mengorganisir potensi, dalam satu kekuatan. Bersinergi dalam satu pemikiran. Bukan sekadar kumpul kumpul saja. Tapi bisa menyikapi banyak hal. Termasuk isu radikalisme yang berkembang akhir akhir ini,” imbuh Rektor.
Karenanya Masykuri meyakini, Pertemuan Muktamar itu, getarannya sampai internasional.
”Insyaallah kalau Unisma diminta jadi tuan rumah, di Pertemuan Muktamar selanjutnya, kami siap. Karenanya, selaku Rektor Unisma, sekaligus kader PMII, saya sangat sangat mengapresiasi penyelenggaraan muktamar ini,” tandasnya. (sri)