Reporter: M Abd Rahman Rozzi
AMEG – Meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna tidaklah mudah. Butuh perjuangan keras dan disiplin tinggi. Itu juga dialami Sherly Lola Zuraida. Berkat ketekunannya, ia dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode I/2021.
Sherly, panggilan akrabnya, bercerita, semua berawal dari raihan IP semester pertama. Ia tidak menyangka mampu mendapat angka tinggi. “Saya kaget waktu itu. Padahal target saya, yang penting bagus, mengingat kemampuan saya masih kalah dengan lainnya,” kenangnya.
Angka 4 yang berhasil ditorehkan akhirnya memacu Sherly terus belajar dan berusaha agar bisa mempertahankan nilai semester satu. Semester demi semester ia lalui dengan lancer, tak lepas dari dukungan dan doa orang tua.
Ihwal cara belajar, sulung dari tiga bersaudara itu mengaku tak ada yang istimewa. Tapi ada satu hal yang selalu ia lakukan setiap hari, yakni Menyusun perencanaan. Ia selalu membuat jadwal serta daftar tugas yang harus ia selesaikan.
“Bukankah perencanaan itu awal dari kesuksesan? Saya sudah terbiasa melakukannya sejak kecil. Merencanakan kegiatan membuat saya tidak grusa-grusu menjalani hari,” jelas wisudawan jurusan manajemen itu.
Selain menyusun rencana, ia juga menyampaikan kiat kedua, yaitu menyempatkan belajar walau terpaksa. Menurutnya, memaksa diri untuk belajar adalah kunci. Mungkin di awal terasa berat, tapi lama kelamaan berubah jadi ringan. Akhirnya ia malah menyukai kegiatan itu.
Wisudawan yang bercita-cita menjadi dosen itu membocorkan kiat belajarnya yang ketiga, yakni berdiskusi. Baginya, itu cara paling ampuh untuk belajar. Dalam perjalanan akademisnya, ia sering mengajak teman-temannya bertukar pikiran terkait mata kuliah. Apalagi sejak jadi asisten laboratorium.
“Saya punya grup belajar sendiri. Biasanya kami bertemu dan mengobrol materi-materi perkuliahan. Sayangnya, sejak Covid-19 intensitas pertemuan kami berkurang,” ungkapnya.
Sherly tak menampik, semua kemudahan yang ia peroleh berkat doa kedua orang tua. Meski jarang menampakkan supportnya, ia yakin doa adalah faktor penting dalam capaiannya hingga kini.
“Semoga yang saya peroleh bisa memacu teman-teman lain dalam belajar. Boleh saja sibuk kegiatan, tapi jangan lupakan kewajiban belajar. Alhamdulillah saya dapatkan bonus bisa membanggakan ayah dan ibu,”pungkasnya.