Reporter: Riski Wijaya
AMEG – Polres Malang menggandakan pengamanan, menjadi dua kali lipat. Saat momen perayaan Paskah, Minggu (4/4/2021) lusa. Menyusul terjadinya aksi teror di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) lalu.
Wakapolres Malang, Kompol Himawan Setiawan mengatakan, selain TNI dan Polri, pengamanan juga melibatkan beberapa organisasi masyarakat (ormas). Seperti Ansor, Banser, Pemuda Pancasila (PP) dan Kokam.
”Dari jajaran Polres Malang, ada 951 personel. Ditambah personel TNI dan ormas, sekitar 450 personel,” ujarnya usai menggelar Rakor Pengamanan Ibadah Wafatnya Isa Al-Masih dan Paskah, di Mapolres Malang.
Sejumlah personel tersebut, dibagi pada 124 gereja di Kabupaten Malang.
”Satu jam sebelum perayaan, personel-personel itu akan melakukan sterilisasi di setiap gereja. Untuk mengantisiapasi adanya teror,” tuturnya.
Selain mengantisipasi aksi teror, seluruh personel juga diinsntruksikan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes), selama momen perayaan Paskah.
“Untuk potensi adanya aksi teror, hingga saat ini belum ada warning dari jajaran Satintelkam, BAIS dan rekan-rekan BIN. Mereka sudah menyebar di lapangan,” imbuh Kompol Himawan.
Sementara itu, Pimpinan Gereja Katolik Kecamatan Kepanjen, Romo Yoseph Kudus O.Carm mengaku ada sedikit ketakutan, dalam menjalankan ibadah perayaan Paskah. Pasca terjadinya aksi teror di Makassar dan Mabes Polri.
Hanya saja, ia meyakini jajaran kepolisian, mampu mengendalikan dan memberikan perlindungan keamanan kepada umat Kristen, yang menjalani ibadah perayaan Paskah.
”Polisi sudah memberikan jaminan keamanan kepada kami (umat Kristen). Jadi, kami semua pasrah kepada polisi,” pungkasnya. (***)