Malang – Hanya mampu meraih satu poin. Dari tiga kali pertandingan. Dan berada di dasar klasemen Grup A, Piala Menpora 2021. Itulah yang didapat Arema saat berada di Solo. Yang terpaksa harus pulang terlebih dahulu.
Kegagalan itu, sebenarnya tidak terlalu aneh. Jika melihat persiapan yang sangat mepet. Bahkan dua legiun asing Arema, belum bisa memberikan kontribusi maksimal untuk tim.
‘’Bagaimana lagi. Bruno Smith baru datang dari Brasil. Setelah karantina seminggu di Jakarta, dia hanya sekali latihan. Terus langsung ikut ke Solo. Stamina dan kondisi fisiknya belum pulih,’’ kata Kuncoro, pelatih caretaker Arema, usai pertandingan Selasa (30/3) malam.
Pun dengan Caio Ruan. Meski sudah lama di Malang, tapi pemain belakang itu sempat cedera. Bahkan dia sendiri yang memaksa ikut ke Solo. Sekalipun dalam kondisi yang tidak prima. Semalam pun, dia tidak masuk dalam skuat lawan PSIS Semarang.
Selain dua pemain asing yang masih belum prima, Kuncoro juga menyoroti kegagalan tim. Yang justru lebih banyak disebabkan karena kesalahan-kesalahan sendiri. Terutama terlihat saat menghadapi PSIS di Stadion Manahan Solo, malam ini.
‘’Kita selalu membuat kesalahan sendiri. Setelah unggul 1-0, kita tidak bisa menguasai permainan sendiri. Bahkan saat ada bola services lawan, kita kebingungan. Akhirnya terjadi gol balasan. Dan gol itu membuat PSIS bisa bangkit kembali, setelah terus kita tekan,’’ ujar mantan pemain Arema ini.
Demikian pula dengan lini belakang Arema, yang dinilai masih menjadi titik lemah. Kuncoro mengakui, belum ada chemistry di antara pemain. Terutama di sektor belakang. Kondisi itu menyebabkan koordinasi antar pemain, menjadi sangat berkurang.
‘’Kita juga sendiri evaluasi pemain asing. Dengan hasil pertandingan ini, akan jadi evaluasi bersama. Termasuk manajemen, untuk mengevaluasi pemain dan kekurangannya. Memang masih banyak kekurangan. Juga pemain-pemain yang sudah ada, perlu ditingkatkan lagi kemampuan fisik dan staminanya,’’ tegasnya.
Meski demikian, dengan kegagalan di Piala Menpora ini, akan menjadi evaluasi terhadap tim. Guna melakukan persiapan. Untuk menghadapi Liga 1 2021 mendatang. Bahan evaluasi itu, kata Kuncoro, juga akan diserahkan kepada pelatih Arema yang baru. Karena saat ini, keberadaannya bersama dua asisten pelatih lainnya, Singgih Pitono dan Siswantoro, hanyalah membantu mempersiapkan tim.
‘’Ke depan semua pemain harus tahu. Bermain bola itu tidak bisa enak-enakan. Harus kerja keras. Kalau cuma datang dan main, itu jelas tidak cukup. Semua ada takarannya sendiri. Dan hasil dari evaluasi ini, kami serahkan ke pelatih nantinya,’’ tegasnya.
Sementara itu mewakili pemain, Hanif Sjahbandi mengakui, dalam setiap pertandingan maupun turnamen, semua kemungkinan bisa terjadi. Termasuk hasil yang kurang memuaskan yang didapat Arema.
‘’Setiap tim memang memiliki persiapan yang minim, untuk menghadapi turnamen ini. Dan ternyata, kita mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Kita tidak bisa beruat apa-apa. Karena semua sudah terjadi,’’ kata Hanif.
Karena itulah, tambahnya, hasil dari turnamen ini, akan digunakan sebagai persiapan, untuk menatap Liga 1 2021 mendatang. Agar bisa lebih baik lagi. (rdt)
Susunan Pemain
Arema FC (4-3-3): 1-Utam Rusdiana (PG), 5-Bagas Adi,33-Didik Ariyanto, 19-Hanif Sjahbandi, Ikhwan Ciptady Muhammad; 44-Bruno Smith, 8-Dave Mustaine, 12-Rizky Dwi Febrianto; 41-Dendi Santoso, 27-Dedik Setiawan, 11 Feby Eka Putra.
PSIS Semarang (4-4-2): 30-Jandia Eka Putra (PG); 27- Syafrudin Tahar, 5-Wahyu Prasetyo, 19-Alfeandra Dewangga, 11-Pratama Arhan; 16-Finky Pasamba, 44-Eka Febri Yogi Setiawan 46- Ferdyan Wahyu, 79-Fandi Eko Utomo; 95-Komarudin, 22-Hari Nur Yulianto