Malang – Akademisi lima perguruan tinggi di Indonesia: Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Bengkulu, Universitas Islam Bandung, Sekolah Tinggi Multi Media (MMTC) Yogyakarta dan Udayana Bali. Mendorong peran ibu rumah tangga (IRT) mengendalikan tembakau di lingkungan keluarga.
“Perempuan khususnya ibu rumah tangga. Memiliki peran penting dalam pengendalian rokok atau tembakau di keluarga. Konsumsi tembakau semakin tinggi, terutama perempuan dan anak-anak,” kata Wakil Rektor IV Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, Dr Lestari Nurhajati dalam keterangan persnya di Denpasar, Bali, Kamis (25/3)
Situasi saat ini dibutuhkan pemahaman ibu rumah tangga, agar menjaga kesehatan anak dan keluarga. Maka, lima PTN/PTS di Indonesia ini, hadir berkolaborasi mencerahkan masyarakat lintas kampus, pada isu pengendalian tembakau.
“Pengabdian lintas kampus. Harapannya bisa meningkatkan upaya pengendalian tembakau bagi perempuan dan anak-anak di seluruh Indonesia,” kata Lestari Nurhajati.
Selama ini, upaya pengendalian tembakau di Indonesia masih terfokus pada perokok laki-laki karena jumlahnya sangat tinggi. Namun kurang melibatkan peran serta kelompok rentan, seperti perempuan dan anak-anak.
“Padahal, menurut World Health Organization (WHO), 600 ribu perempuan di dunia menjadi perokok pasif dan 64 persen kematian perokok pasif berasal dari kaum perempuan,” katanya. Maka, perempuan pun memiliki peran strategis. Pada lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai agen perubahan. Sangat mendukung pengendalian tembakau di Indonesia yang jumlahnya makin meningkat. (roz/jan)