
Ketua DPRD Situbondo, Edy Wahyudi.
Situbondo – DPRD Situbondo memberi beberapa catatan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun 2020, setelah Badan Anggaran (Banggar) membahasnya dalam sepekan terakhir.Salah satunya, program mitigas bencana.
Itu ditegaskan Ketua DPRD Situbondo, Edy Wahyudi. Selama ini pemkab tidak mempersiapkan mitigasi bencana.“Padahal, Situbondo berpotensi terjadinya berbagai macam bencana. Makanya, itu menjadi catatan kami,” ujar Edy Wahyudi.
Edy menerangkan, mitigasi bencana adalah segala upaya untuk mengurangi risiko bencana. Caranya dengan melakukan langkah-langkah antisipasi lewat pembangunan fisik, maupun peningkatan kemampuan SDM dalam menghadapi ancaman bencana. “Termasuk persoalan anggaran, agar didukung keuangan yang memadai,” ujarnya.
Edy mengatakan, anggaran untuk kebencanaan melekat pada dana cadangan. Pada tahun ini, pemkab menganggarkannya Rp 10 miliar lebih. “Saya tidak ingat berapa nominalnya, tetapi lumayan besar. Anggaran mitigasi bencana ini, sudah ada di dalamnya,” ujarnya.
Mantan jurnalis itu menerangkan, berdasarkan rilis Badan Pencegahan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, Situbondo termasuk daerah rawan bencana alam. “Terutama bencana longsor yang berpotensi terjadi di beberapa titik,” jelasnya. (hab/zai/ekn)