Batu – Anggaran PKK Kota Batu tahun 2021 ini terpotong 50 persen, karena dialihkan untuk penanganan covid-19. Ini berdampak berkurangnya program. Ketua PKK Kota Batu, Wibi Asri Punjul Santoso membenarkan.
“Program yang tak dilaksanakan 2021, adalah lomba 10 program dan HKG. Terlalu banyak anggaran yang dibutuhkan. Tapi ada program prioritas. Karena masih pandemi, sistem lombanya akan disesuaikan. Sangat tidak mungkin mengumpulkan banyak orang. Apalagi balita,” katanya.
Maka, lomba balita sehat akan diseleksi lebih dulu. Mulai dari tingkat desa dan kecamatan. Setelah itu, baru diajukan ke tingkat kota. Ada juga program khusus. Menggandeng komunitas peduli sampah, pembuat eco enzim.
“Program khusus itu, berupa pelatihan dan tutorial pembuatan eco enzim,” ujarnya. Untuk mengenalkan eco enzim kepada anggota. Lantaran, fungsi eco enzim belum banyak diketahui. “Bahan bakunya dari sampah organik. Bisa dijadikan hand sanitizer, campuran pembersih lantai serta cairan menghilangkan bau sampah yang tak sedap,” jelas Wibi.
Setelah berkurang 50 persen, anggaran PKK Kota Batu menjadi Rp 600 juta. Tahun lalu anggaran mencapai Rp 1 miliar lebih. Pihaknya akan memaksimalkan sebaik mungkin. Meski anggaran minim, tahun 2021 juga memiliki program luar biasa, menurunkan angka stunting.
Diwujudkan berupa makanan tambahan bagi balita. Juga pendampingan pemberian gizi serta pengukuran bayi. “Dalam hal ini, kami sangat serius mengatasi masalah stunting. Maka dari itu, kami akan berupaya semaksimal mungkin,” katanya.
Setidaknya ada 1000 paket makanan tambahan bagi balita. Dibagikan ke tiga kecamatan. Berupa susu, olahan ikan, biskuit dan telur omega tiga. Sepanjang pandemi covid, pihaknya juga gencar turun ke desa. Menyosialisasikan protokol kesehatan. “Itu kami lakukan, karena di desa terkadang masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan,” tandasnya. (ano/jan)