
Malang – Forkopimda Kota Malang menghadiri Tasyakuran HUT ke 61 Badan Pembudayaan Kejuangan (BPK) 45, tahun 2021 bertempat di Gedung Dharma Sabha PEPABRI, Jln. Panglima Sudirman 104 Kota Malang, Sabtu (20/3).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Malang Drs. H. Sutiaji, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Dr. Leonardus Simarmata, S. Sos. S.I.K.,M.H., Dandim 0833/Kota Malang Letkol Arm Ferdian Primadhona, SE, M. Tr (Han)., Ketua DPC Pepabri Kota Malang Kolonel (Purn) Chrisetyono, Dewan penasehat FKPPI Drs. Yudho Nugroho, Mantan Pangdam V/Brw Letjen Purn Moergito, Ketua DHC. 45 Kota Malang Kolonel (Purn) Utuh Agung Winarno, Dewan Pertimbangan DPC PEPABRI Brigjend TNI Sumarno, Ketua PPAD, PPAU, PPAL, Anggota DPRD Kota Malang Kolonel (Purn) Joko, Kapolsek Blimbing Kompol Heri Wahyu Widodo, Danramil Blimbing Kapten Arh Imran, SH., Danyon Menwa Rina, Ketua GM-FKPPI PC. 1333 Kota Malang Rudi Nugroho, Anggota PEPABRI, FKPPI,PPM dan Warakawuri.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Dewan Harian Cabang (DHC) 45 Kota Malang Kolonel (Purna) Utuh Agung Winarno menyampaikan apresiasinya atas dukungan semua pihak dalam berbagai kegiatan DHC 45.
“Puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga kita bisa hadir dalam giat hari ini, baru kali ini kami menangis karena di hadiri oleh Walikota, Kapolres dan Dandim, kami minta tolong siapa lagi yang akan menolong kami dalam giat itu saja yang kami harapkan,” ujar Utuh.
Lebih lanjut ia menyinggung soal demokrasi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia juga mengingatkan betapa pentingnya nilai perjuangan 45 sebagai dasar memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Pangdam V/Brw Letjen Purn Moergito juga mengenang perjuangan angkatan 45 dalam perjalanan bangsa ini.
“Saya sebagai pelaku dan anggota angkatan 45 mengetahui sejarah 45. Untuk mengenang jejak 45 perlu kita telusuri perjuangan bangsa sebelum, sekitar, dan sesudah 45 karena sejak itu timbulnya angkatan 45 ini,” ujarnya.
Ia juga menyebut, semangat perjuangan bangsa Indonesia sebagai tekat satu bangsa, satu bahasa, dan satu nusa yang saat ini dikenal dengan NKRI, di dalamnya terdapat persatuan dan kesatuan bangsa serta kebersamaan dalam membangun Indonesia dan mempertahankan kemerdekaan.
Sementara Walikota Malang Drs. H. Sutiaji dalam sambutannya mengatakan, mengenang sejarah bangsa adalah sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan yang dirasakan saat ini.
“Kita saat ini bukan hanya sekedar merawat namun menjaga roh Pancasila. Sesuai tema hari ini, menunjukan bahwa saat ini nilai Pancasila tengah ditarik ke kanan dan kekiri. Tuhan menciptakan kita dengan berbagai macam suku yang seharusnya tidak menimbulkan perpecahan,” ujar Sutiaji.
“Carut marutnya bangsa saat ini karena demokrasi kita bukan lagi demokrasi Pancasila namun sudah menjadi demokrasi transaksional,” imbuhnya.

Sementara Dandim 0833/Kota Malang mengatakan, momentum ini sebaiknya menjadi renungan dan meneladani perjuangan para pahlawan yang telah berkorban untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Sekaligus menanamkan nilai tersebut kepada generasi penerus.
“Kita sebagai generasi penerus bangsa harus dapat meneladani nilai-nilai dan semangat perjuangan para pendahulu kita untuk meneruskan perjuangan membangun bangsa dan negara yang kita cintai ini,” pungkasnya. (ins/anw)