Malang – Rehabilitasi kawasan Payung I, Jl Brigjen Moh Manan, Songgokerto, Kota Batu dikebut DPU Binamarga Jatim. Mulai pengaspalan jalan retak, pemasangan box culvert dan sumur pelegah. Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan UPT Malang, DPU Binamarga, Kholilah mengatakan penanganan retakan sudah selesai. Saat ini pembuatan sumur pelegah.
“Pembuatan sumur pelegah, targetnya selesai satu bulan. Terhitung mulai 25 Februari 2021,” ujar Kolilah kepada Di’s Way Malang Post, Kamis (18/3). Empat sumur pelegah untuk mengatasi kejenuhan tanah karena hujan. Agar tanah tidak retak dan ambles. Ini penanganan jangka pendek.
“Empat sumur pelegah berada di dua titik. Tiga sumur berada di sebelah timur jalan dan satu titik lainnya berada di sebelah barat jalan,” katanya. Fungsinya, menampung dan membuang air hujan. Sehingga tak sampai masuk ke celah tanah. “Kendalanya, di dalam galian sumur ada airnya. Sehingga butuh waktu yang lumayan panjang. Karena harus dikeringkan lebih dulu,” katanya.
Kedalaman sumur bervariasi. Tiga sumur berkedalaman enam meter dan satu sumur kedalamannya tiga meter. Satu lubang sedalam tiga meter itu, karena sudah mentok batuan. Untuk pemasangan box culvert selesai sepekan lalu. Penanganan jangka panjang, Bina Marga Jatim masih melakukan kajian mendalam. Meski proses pengerjaan jangka pendek sudah hampir rampung. Ia mengimbau kepada pengguna jalan agar tetap waspada.
Kasi Dalops Dishub Kota Batu, Nur Prihatono menjelaskan. Saat ini kondisi jalan juga sudah bisa dilalui dua arus, baik dari arah Kediri ataupun sebaliknya. Selain itu, untuk kendaraan bertonase berat juga sudah bisa melewati jalur tersebut.
“Contohnya seperti bus pariwisata ataupun truk pengangkut susu sudah diperbolehkan melintas. Setelah sebelumnya dilakukan pembatasan. Meski begitu, jika tak terlalu urgent kendaraan di atas 14 ton direkomendasikan tak melintasi kawasan tersebut,” ujarnya.
Meski begitu dirinya mengimbau kepada para pengendara agar tetap waspada. Terutama di titik payung I. Terlebih ketika kondisi sedang hujan lebat. Pihaknya menyarankan agar tak melintas dulu, cari jalan alternatif yang lebih aman.
Ketua Paguyuban Jagung Bakar Payung I dan II, Ani Wahyu Wijayanti mengatakan, sudah ada sekitar sembilan pemilik warung yang kembali. Mereka belum berdagang namun melakukan perawatan dan perbaikan warung.
“Beberapa waktu lagi akan dilakukan selametan untuk buka warung lagi. Namun untuk saat ini masih belum diperbolehkan,” katanya.
Selama perbaikan, ia mengatakan tak ada laporan bertambahnya retakan tanah. Sehingga bisa dikatakan kawasan Payung I sudah aman. “Meski begitu, kami masih menunggu benar-benar aman dulu. Pengerjaannya sudah mau selesai, air di bawah tanah sudah dialirkan jadi tinggal nunggu waktu saja untuk kembali buka warung,” tandasnya. (ano/jan)