Malang – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan peninjauan bibit kebun pisang varietas unggul di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Didampingi Wabup Malang Didik Gatot, beberapa Kepala OPD dan anggota Gapoktan Pisang Malang Raya (Pismara). Khofifah melihat dari dekat kebun pisang warga. Tanam tunas pisang masih menggunakan teknik tumpang sari, akibat keterbatasan lahan. Seperti termuat dalam Rilis Humas Pemprov Jatim, Rabu (17/3).
Dia member tetenger nama pohon pisang yang satu tandan beratnya mencapai puluhan kilogram itu, dengan nama ‘Pisang Mulia’. Sesuai asal pisang yang tumbuh subur di Desa Srimulyo. Kelompok tani menyampaikan keinginannya terfasilitasi pemerintah. Terutama pengembangan area penjualan. “Sudah 11 tahun mengembangkan budidaya Pisang Mulia. Pemasarannya baru mencakup wilayah Surabaya dan Pulau Bali,” kata Lilik Sugianto, seorang petani.
Pisang berwarna, tekstur dan rasa seperti jenis Cavendish ini, juga mirip pisang Ambon. Panennya hanya setahun sekali saat tanam pertama. Jika sudah berbuah lagi, panennya empat bulan sekali. Tidak ada perawatan khusus agar buahnya lebat dan besar. Kendala registrasi tanah dan bibit yang dialami petani, diinstruksikan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur untuk membantu menyelesaikannya.
“Ini dilakukan agar produk pisang bisa ekspor. Proses inilah yang akan bisa memberikan nilai tambah agar pasar semakin luas dan harga semakin bagus,” kata Khofifah. (azt/jan)