
KEDUA: Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, MSi., saat mendapatkan vaksinasi di RS Unisma. Terkait pelaksanaan perkuliahan secara luring, Unisma menunggu petunjuk dari pemerintah.( Abd Rahmad Rozzi/DI’s Way Malang Post)
Malang – Wacana untuk memulai pembelajaran tatap muka, pada Juli mendatang, terus mengemuka. Tidak hanya untuk sekolah, tetapi juga di kalangan perguruan tinggi. Universitas Islam Malang (Unisma) sendiri, juga terus mempersiapkan diri. Untuk menyambut pelaksanaan kuliah tatap muka. Setelah sekian lama, perkuliahan hanya bisa dilakukan secara daring.
‘’Unisma siap mengikuti kebijakan pemerintah. Apabila nantinya SOP (Standar Operasional Prosedur) sudah selesai dan ada perintah di kemudian hari, bilamana semester ganjil bisa luring, Insyallah kita siap,’’ ujar Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, MSi.
Sembari menunggu petunjuk dari pusat, tambah Rektor, sementara yang bisa dilakukan adalah dengan fokus untuk menyelesaikan vaksinasi terlebih dahulu
‘’Vaksinasi ini dalam rangka persiapan pembelajaran luring. Terutama semester ganjil 2021/2022. Tujuannya memberi rasa aman kepada mahasiswa,’’ kata Rektor.
Tidak itu saja, Rektor Unisma juga mengevaluasi proses penerapan protokol kesehatan Covid-19, di lingkungan kampus. Mulai ketersediaan wastafel, thermogun, tirai pembatas di tempat pelayanan mahasiswa, hingga prosedur jaga jarak di kampus.
‘’Intinya kita ikut anjuran pemerintah. Kita akan buat seaman dan senyaman mungkin. Kita tidak ingin berseberangan dari kebijakan pemerintah. Kalau pemerintah bilang bertahap, ya nanti akan kita atur. Bisa aja satu bulan masuk dua kali, atau gimana. Pokoknya akan kita ikuti,’’ tandas Prof. Maskuri.
Sebab masalah kesehatan, tambahnya, sangat penting dan menjadi tanggung jawab bersama. Disebutnya, kampus tidak mau bertentangan dengan pemerintah. Dengan adanya vaksinasi Covid-19 buat SDM internal kampus, tambah Prof. Maskuri, juga sebagai upaya untuk mempersiapkan diri menyambut tatap muka semester ganjil 2021/2022 mendatang. Saat ini, mahasiswa masih menjalani perkuliahan daring di semester genap.
Sementara itu, terkait vaksinasi di lingkungan Unisma, jumlah pimpinan, dosen dan karyawan yang telah menjalani vaksinasi tahap pertama ada 747 orang.
Sedang vaksinasi tahap kedua sudah mencapai 632 orang. Bagi yang usia 58 tahun, untuk vaksin tahap kedua masih harus menunggu 28 hari.
Berbeda dengan yang berusia dibawah itu, vaksin kedua perlu waktu 14 hari dari vaksin pertama. Untuk vaksinasi, Unisma didukung oleh Fakultas Kedokteran dan RSI Unisma.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unisma, dr. Rahma Triliana, Mkes., PhD., menambahkan, mahasiswa FK Unisma yang sedang menjalani coasisten di RSI Unisma dan RSUD Syarifah Ambani Rato Ebu di Bangkalan, sudah mendapat vaksinasi.
Sedangkan proses vaksinasi Covid-19 bagi dosen dan karyawan Unisma, berlangsung di RSI Unisma. Semua data penerima vaksin telah didaftarkan ke Dinkes Kota Malang dan saat ini masih berlangsung vaksinasi tahap dua.(roz/rdt)