Hujan deras yang mengguyur Kota Malang pada Minggu (14/3/2021), menyebabkan enam daerah terendam banjir, 10 pohon tumbang, dan empat rumah rusak berat di tiga lokasi. Menanggapi hal tersebut Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin menyebut penanganan banjir di Kota Malang masih belum efektif.
Fathol Arifin mengatakan Wali Kota Malang, Sutiaji telah membuat program untuk menyelesaikan banjir pada tahun 2020. Namun pada awal 2021 banjir terjadi di Sejumlah titik di Kota Malang.
Ia menganggap permasalahan banjir belum bisa terselesaikan sepenuhnya. “Dulu wali Kota Malang ingin banjir selesai 2020 sehingga tidak menganggarkan dana di tahun 2021. Ternyata malah ada banjir besar di awal 2021. “Kami selalu mendorong agar penyelesaian banjir menjadi nomor satu,” katanya.
Fathol minta Pemkot Malang aktif menghadapi banjir melalui program penyudetan di Jalan Soekarno Hatta yang diinisiasi Pemprov Jawa Timur. Program tersebut adalah membuat gorong-gorong besar mulai dari persimpangan pesawat Suhat yang mengarah ke sungai brantas di bawah jembatan Suhat. “Info terbaru, katanya program sudetan ini tertunda. Kami tidak tahu lagi. Makannya kami minta Pemkot aktif untuk mengawal ini. Kalau tidak, banjir akan terus terjadi,” ungkapnya.
DPRD juga mendorong Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang membuat 1.000 sumur serapan di 2021. Ternyata, Pemkot Malang minta setiap Kelurahan membangun 10 sudetan. Sudetan tersebut berfungsi untuk mengurangi genangan air di jalan raya atau di kampung-kampung. (jof-mrz)