Malang – Perumahan Sukun Pondok Indah menggelar tanam pohon Pule, Minggu (14/3). Dihadiri Wawali Malang Sofyan Edi Jarwoko, Camat, Lurah serta Ketua RW 07. Kegiatan dilakukan di lingkungan taman Litera Garden. Sekaligus peresmian taman tersebut.
Ini bagian dari program Wawali. Gerakan menanam 11.000 pohon di Kota Malang. RW 07 Sukun Pondok Indah ditunjuk sebagai tuan rumah penanaman pohon. Terhitung 3.263 pohon sekaligus akan memperindah taman Litera Garden.
Selain keindahan, juga untuk penghijauan agar alam lestari. Litera Garden layak ditanami pohon Pule. Karena jarak jalannya lebar. Butuh penataan sedikit agar perumahan Sukun Pondok Indah menjadi perumahan Elit. Kedepan, Litera Garden akan menjadi ikon dari RW 07.
“Selain menjadi tempat bermain anak-anak, juga terdapat unsur pendidikannya,” jelas Pak Dhair.
Wawali Bung Edi (panggilannya) mengatakan, sarana dan prasarana perumahan Sukun Pondok Indah ini, belum diserahkan ke Pemkot Malang. Dilihat dari persentase luas tanahnya, taman Litera Garden dinilai sangat memadai.
Keberadaan Litera Garden, inisiatif Ketua RW 07 Moch Dhair. Untuk mempercantik taman di perumahan. Sekali lagi, Wawali menegaskan jika sarana dan prasarana ini wajib diserahkan. Setelah itu, segala perawatan mulai dari jalannya, tamannya, akan menjadi tanggungjawab Pemkot Malang.
Menanggapi hal ini, Ketua RW 07 menyatakan, taman Litera Garden sifatnya intern. “Jadi taman ini dikelola warga, juga untuk warga mas. Jadi nggak sampai diserahkan ke Pemkot,” tambah Dhair. Untuk perawatan taman, ia sudah menyerahkan vasum ke Pemkot Malang. Diharapkan perawatan dan pembangunan ada dana dari pemkot.
Bung Edi menyampaikan, perumahan yang ditata memberikan nilai tambah, grade-nya naik. Ini menguntungkan warga dari berbagai sektor. “Untuk itu, saya garisbawahi, pentingnya menerapkan pendidikan karakter bagi anak-anak supaya gemar menanam dan merawat pohon di lingkungan kita. Karena itu karakter budaya bangsa kita,” pesannya.
Penanaman pohon Pule ini, bisa disebut sodaqoh oksigen. Upaya masyarakat berbentuk amal jariyah, memberikan kesegaran udara dengan menanam.
Selain menanam pohon, juga terdapat bazar UMKM. Wawali menjelaskan, recovery ekonomi tidak bisa cepat. Maka Pemkot Malang menyediakan ruang dan marketplace. Pihak DPRD juga menyediakan sarana dan prasarana gedungnya untuk pameran. Bazar UMKM di Sukun Pondok Indah merupakan upaya recovery ekonomi yang dilakukan RW 07.
“Saya berharap pelaku UMKM merambah dunia teknologi untuk pemasarannya. Karena masyarakat Malang ini sangat familiar dengan online. Saat pandemi terhitung angka dalam Bank Indonesia, penjualan dan transaksi online naik 132 % khusus Malang. Penanaman pohon dan bazar UMKM, adalah salah satu inovasi dari RW 07. Harapannya menjadi inisiator dan mendampingi RW-RW lain untuk melakukan kegiatan sama. Jika hal tersebut
dilakukan dalam ruang lingkup yang kecil, skala RW, maka ekonomi akan bergerak dimana-mana. Oleh karena itu hal-hal serupa perlu dilakukan dengan catatan warga sekitar yang berjualan. Ajang-ajang seperti ini, tidak menutup kemungkinan akan menjadi agenda yang sifatnya permanen,” pungkas Bung Edi. (ryn/jan)