Malang – Tanpa pengawasan, kadang orang lansia bisa mengalami musibah. Seperti dialami Rudy Tanto (64) warga Danau Matana Raya F3 A2 RT 05 RW 12 Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
“Keluarga menerima kejadian sebagai musibah murni kecelakaan. Diduga jatuh dari plafon saat memperbaiki sesuatu di atas,” ungkap Kapolsek Kedungkandang, Kompol Yusuf kepada Di’s Way Malang Post.
Sabtu (13/3) siang, korban ditemukan meninggal dalam rumah. Tidak ada saksi mata langsung kejadian. Ada percik darah tercecer dari kepala dan ia tergeletak kaku. Kejadian langsung dilaporkan ke Polsek Kedungkandang.
Saat olah kejadian perkara, polisi melihat ada pergerakan tubuh korban. Diduga berusaha mencari pertolongan, saat terluka parah usai terjatuh dari plafon salah satu ruangan. Indikasinya, ada plafon ruang tamu yang jebol. Kaca etalase pecah. Bercak darah mengering. Posisi korban tengkurap di ruang tengah dalam. Ada dugaan ia memperbaiki listrik atau sesuatu di atas plafon itu.
Tidak ada tanda kekerasan yang janggal. Barang korban pun utuh. Tak ada yang hilang. Kali pertama mengetahui ada hal aneh di rumah korban, adalah istri adik ipar korban. Tiap hari, dia mengirim makanan. Pukul 10.00, ia heran. Sebab pintu pagar tergembok. Kiriman makanan Jumat (12/3) masih tersangkut di atasnya.
Curiga ada hal kurang baik, saksi mengadu ke Mukhtarom. Dari situlah Mukhtarom dan dua saksi lain memasuki rumah. “Yang tahu saudaranya, waktu kirim makanan. Tiap hari kirimnya ke situ,” ungkap kerabat korban asal Surabaya. Katanya, jenazah usai divisum kemudian akan dikremasi di Gotong Royong. (san/jan)