Batu – Tak hanya bagi pelaku seni, yang mendapat angin segar. Dengan diperbolehkannya menggelar event lagi. Industri olahraga tanah air pun merasakan hal serupa. Event-event olah raga juga boleh diputar lagi. Setelah mati suri sepanjang pandemi.
Ketua KONI Kota Batu, Mahfud, menyabut gembira adanya informasi tersebut. Karena bagaimanapun juga, pembinaan olahraga prestasi ini, ruhnya adalah adalah kompetisi. Tanpa kompetisi, untuk melakukan pembinaan atlet, sudah pasti akan sangat sulit.
‘’Sehingga ketika ada kompetisi, pastinya para atlet akan mempersiapkan diri engan cara berlatih, sejak jauh-jauh hari. Berdasar pada program latihan yang bagus. Dengan target kompetisi yang jelas jluntrung-nya,’’ ujar Mahfud kepada DIs Way Malang Post, Jumat (12/3).
Kata dia, dengan berhentinya kompetisi selama pandemi ini. Pastinya sangat berpengaruh terhadap kondisi atlet. Itu karena, tensi pembinaan yang menurun. Oleh sebab itu, ketika sudah mulai diberikan ruang dan kesempatan, untuk berkompetisi kembali, dengan terselenggaranya event olah raga didalamnya, sudah pasti pihaknya akan menyambut baik.
Dengan diperbolehkannya menyelenggarakan event olahraga, KONI Kota Batu juga telah mengagendakan event terdekat. Yakni pekan olahraga kota (Porkot).
‘’Sebenarnya Porkot ini adalah agenda tahun lalu. Namun karena ada pandemi, diundur hingga tahun ini. Rencananya akan kami selenggarakan pada Oktober mendatang. Bertepatan dengan HUT Kota Batu,’’ jelas Mahfud.
Dengan terselenggaranya Porkot, pihaknya berharap event itu bisa menjadi sebuah tanda. Bahwa event olahraga, telah benar-benar kembali dan bisa digelar lagi. Setelah lama vakum karena pandemi.
‘’Adanya Porkot, akan berdampak pada seluruh stakeholder yang ada dalam olahraga. Artinya, setelah ini para pelatih bisa mempersiapkan atletnya, untuk mengikuti event olah raga prestasi. Sehingga bisa merencanakan latihan yang terprogram dengan baik,’’ urai dia.
Mahfud berharap, ketika kegiatan olahraga sudah benar-benar bisa terselenggara lagi, hal itu bisa menjadi penyemangat bagi para atlet. Dengan kondisi ketatnya kompetisi. Sudah pasti para atlet akan semakin tinggi jam terbangnya. Sehingga hal itu juga akan berdampak pada kualitas seorang atlet.
Hal senada disampaikan KONI Kabupaten Malang. Yang juga menyambut baik rencana Kemenparekraf yang memperbolehkan digelarnya event-event olah raga.
Humas KONI Kabupaten Malang, Cahyono menyatakan, hal itu menjadi signal bagus bagi geliat olah raga di Kabupaten Malang. Termasuk dalam hal pembibitan atlet di Kabupaten Malang.
‘’Sementara ini, memang kita mengikuti aturan pemerintah. Karena masih pandemi dan dalam penggelaran sebuah event, termasuk event olahraga, harus tertunda. Mengingat risiko penyebaran Covid-19 juga masih tinggi. Kalau memang sudah diperbolehkan, ya berarti signal bagus,’’ ujar Cahyono.
Terlebih menurut Cahyono, sebentar lagi juga bakal digelar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) pada tahun 2022 mendatang. Sehingga, kabar yang berhembus dari Kemenparekraf tersebut, menjadi peluang untuk KONI Kabupaten Malang dalam menyongsong Porprov VII tahun 2022.
‘’Jelas sangat bagus. Terutama untuk pembibitan atlet. Artinya, untuk pembibitan atlet, memang banyak yang harus dilakukan. Selain penjaringan secara langsung, juga harus ada event kejuaraan yang digelar misalnya,’’ imbuh Cahyono.
Dirinya mengaku, selama kondisi pandemi sejak 2020 lalu, ada sejumlah agenda yang terpaksa harus ditunda. Penundaan sejumlah agenda tersebut, menurut Cahyono juga dikhawatirkan berdampak pada pembibitan atlet.
‘’Pasalnya, untuk pembibitan atlet, beberapa kali waktu memang harus menggelar event. Karena salah satunya, bibit juga akan muncul dari event kejuaraan. Apalagi ada cabor (cabang olahraga) baru dalam Porprov ini. Sehingga, event yang digelar juga menjadi salah satu cara kita mengenalkan cabor baru yang akan dipertandingkan,’’ pungkas Cahyono. (riz/ano/jan)