Malang – Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh membudidayakan tanaman anggrek berbagai jenis di lingkungan pesantren. Budidaya anggrek yang menjadi salah satu unit usaha di bahrul mahfiroh ini, diresmikan pada tahun 2019 lalu.
Ide awal budidaya angrek berasal dari pengasuh pondok. Prof Bisri atau yang akrab disapa Gus Bisri ingin agar pondok pesantren Bahrul Maghfiroh bisa mandiri. Dalam artian untuk biaya operasional tidak hanya dibebankan kepada orang tua santri maupun para donatur saja,namun juga mengandalkan unit usaha pondok pesantren, salah satunya dari usaha budidaya tanaman anggrek ini.
Menurut Prof Bisri, anggrek dipilih karena ia mendapat pengalaman dari anaknya yang pernah melakukan budidaya anggrek. Ia melihat prospek yang begitu besar dari tanaman bernama latin Orchidaceae ini. Selain memang Gus Bisri sangat menyukai bunga yang satu ini.
Meskipun pemasaran terbilang mudah, namun pemeliharaannya cukup membutuhkan ketekunan. Bukan sekedar menyiram saja, kondisi lingkungan seperti iklim, suhu, dan angin menjadi faktor penentu keberhasilan budidaya anggrek.
Saat ini, beberapa jenis angrek seperti Anggrek Bulan, Anggrek Dendrodium, dan juga Anggrek Cattleya yang dibudidayakan di Ponpes Bahrul Maghfiroh. Anggrek yang tersedia mulai dari bibit, angrek yang ditanam di botol berukuran kecil, tanaman berukuran sedang, hingga yang telah berbungan. Bahkan sempat terpikirkan oleh Prof Bisri untuk menyilangkan jenis-jenis anggrek ini, meski membutuhkan perhatian yang ekstra. Namun yang terpenting baginya, para santri bisa melakukan budidaya secara mandiri. Saat ini bahkan ada tim khusus yang menangani budidaya angrek di ponpes.
Sejauh ini manfaat ekonomi sudah bisa dirasakan ponpes dari budidaya anggrek ini. Aset anggrek Bahrul Maghfiroh saja sudah mencapai Rp. 400 jutaan. Lalu omset perbulan dikisaran Rp. 5-6 juta.
Menurut Prof Bisri, harga anggrek sampai saat ini masih stabil, meskipun peminat tanaman hiasa lain seperti tanaman janda bolong juga cukup banyak. Anggrek dinilai masih stabil karena termasuk bunga eksotik dan memiliki segmen tersendiri.
Kedepan, Prof Bisri tetap akan mengembangkan anggrek variasi/ dan memperluas pemasaran angrek ini. Harapannya, budidaya anggrek ini bisa menjadi salah satu tulang punggung pembiayaan pondok/ sekaligus menjadi laboratorium pembelajaran bagi santri. (ryn/anw)