Malang – Monic, salah seorang instruktur yoga yang mendirikan studio yoga di Jalan Terusan Dieng No. 65. Kecintaannya pada yoga berawal dari keisengan di tahun 2013. Seiring berjalan waktu, tahun 2018, Monic resmi menjadi instruktur yoga yang sudah terdaftar di Yoga Alliance.
Sebagai pelaku yoga tradisional, Monic membeberkan bahwa instruktur yoga di Malang jumlahnya cukup banyak. Dan berkompeten. Ia menyebut nama-nama seperti Yin Yoga, Power Yoga, hingga Jikung Yoga yang sedang naik daun.
Dalam wawancara Malang-post.com bersama Monic, Ia menjelaskan berbagai manfaat yoga. Bukan sekedar mengencangkan dan melangsingkan perut saja seperti yang orang pada umumnya pikirkan.
“Memang nggak salah mas kalo perempuan yang ikut yoga itu untuk melangsingkan, tetapi disisi lain ada manfaat yang paling utama dari yoga. Karena yoga itu bersifat menyeluruh, dan melatih energi vital dalam tubuh kita. Alhasil akan meningkatkan kapasitas oksigen dalam tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan proses pembuangan racun, memperbaiki mood, meningkatkan fungsi pencernaan yang secara otomatis organ dalam jadi bagus,” ujarnya.
“Jadi kesimpulannya yoga itu membantu membentuk postur tubuh yang tegak dan ideal, yang mana akan menunjang terciptanya fungsi kerja organ, saraf, dan pebuluh darah.” Imbuh Monic.
Metode instruksi yang diberikan Monic adalah sistem paten dan tidak dapat diubah-ubah. Kata Monic, dalam yoga biasa disebut Praktisi Ashtanga. Dalam pengajarannya, terdapat 6 tingkatan Ashtanga, yang mana harus urut dan bertahap.
“Di tahap awal harus memantapkan pondasi dulu yaitu kaki-kaki. Kemudian lanjut di bagian perut,” kata Monic
Selama pandemi, Monic selalu mematuhi prokes dalam kelasnya. Ia mengaku sempat mengenakan full APD saat pertama kali mengajar di situasi pandemi. Pesertanya sendiri diakui oleh Monic berasal dari berbagai kalangan. Bahkan saat mengajar yoga online, peserta luar kota pun sampai ikut bergabung.
Saat ditanya soal kasus yoga orgasme di Bali, Monic memberi tanggapan. “Yoga itu mencapai ketenangan mas, bukan orgasme. Hari gini ini banyak orang yang halu mas, dimana mencapai ketenangan itu disalah artikan orgasme. Karena pada dasar dan gerakan yoga itu sangat-sangat menjaga agar area vital kita itu tidak tersentuh,” tegasnya
Menurut Monic, kasus ini menjadi pembelajaran bahwa pengajar-pengajar yang bersertifikat sangat diperlukan. “Karena biar jelas prinsip yoga itu seperti apa, dan digunakan untuk apa. Saya yakin orang yang mencemarkan yoga ini dengan hal yang tidak-tidak adalah oknum. Karena jika orang yoga sendiri pasti akan paham dengan nilai-nilai yoga itu sendiri,” katanya
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa yoga dan orgasme benar-benar tidak ada korelasinya,” pungkas Monic.
Sebagai Informasi, acara Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat yang sedianya digelar pada Sabtu (6/3) hingga Selasa (9/3) oleh pasangan suami istri (pasutri) di Bali sempat viral di media sosial. Tarif yoga ini dipatok 600 Dolar AS atau sekitar Rp 7,2 juta. Kegiatan ini akhirnya dibatalkan petugas, namun tidak memenuhi unsur pidana.(ryn/anw)