Malang – Pandemi Covid-19 telah berlangsung lebih dari setahun. Kini, setelah penelitian yang panjang, vaksinasi virus corona telah dimulai.
Di Indonesia, vaksinasi Covid-19 dibagi menjadi empat tahap. Tahap I (Januari-April) menyasar tenaga kesehatan. Tahap II (Januari-April) menyasar petugas pelayanan publik dan kelompok lansia. Barulah pada April 2021 hingga Maret 2022 menyasar masyarakat secara umum, yang masuk dalam Tahap III dan Tahap IV.
Penerima vaksin wajib mengikuti alur yang telah diatur oleh pemerintah. Yang pasti sebelum divaksin anda akan menjalani screening kesehatan, untuk menentukan anda bisa divaksin atau tidak. Barulah vaksinator akan menyuntikan vaksin ke tubuh anda.
Nah, setelah divaksin ada beberapa hal yang harus anda perhatikan. Hal ini penting untuk keberhasilan vaksin yang disuntikan pada anda. Berikut adalah hal-hal yang tidak boleh anda lakukan setelah divaksin :
Jangan Langsung Pulang
Setelah mendapatkan vaksin, anda harus tetap berada di fasilitas pelayanan kesehatan tempat anda menerima vaksin. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengatakan, anda harus menunggu selama tiga puluh menit pasca vaksin.
Tujuannya adalah untuk mengantisipasi adanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). KIPI merupakan efek samping yang mungkin terjadi setelah pasien mendapatkan suntik vaksin virus corona.
Mengutip klikdokter, dr. Dyah Novita Anggraini menyebut larangan ini tak cuma berlaku untuk penyuntikan vaksin Covid-19. Semua penyuntikan vaksin membutuhkan waktu tunggu untuk memantau ada atau tidaknya efek samping.
“Untuk menunggu apakah ada reaksi alergi atau tidak, petugas membutuhkan waktu 15-30 menit. Kalau reaksi alergi muncul, misalnya ruam kemerahan, gatal-gatal, sesak napas, sampai lidah baal, petugas akan memberikan suntikan antihistamin,” terangnya.
Dari pengalaman Jurnalis Malang-post.com yang telah divaksin, setelah penyuntikan memang harus menunggu selama 30 menit. Setelahnya akan kembali dilakukan pendataan oleh petugas fasyankes terkait reaksi tubuh yang dirasakan usai vaksinasi. Misal, alergi, pusing, mual, berkeringat, pemandangan kabur dan lainnya. Setelah itu barulah anda mendapat kartu vaksinasi Covid-19 dan sertifikat vaksin.
Jangan Konsumsi Minuman Alkohol
Bagi anda yang mengkonsumsi minuman alkohol, atau suka kobam, hindari dulu minuman beralkohol sebelum dan setelah vaksin. Ada kabar yang sempat beredar bahwa orang-orang yang habis disuntikan vaksin Covid-19 tidak boleh mengonsumsi minuman keras.
Nama Alexander Gintsburg, Kepala Pusat Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya di Moskow, Rusia, dikutip pernah memberikan pernyataan kepada media bahwa penerima vaksin disarankan menahan diri dari alkohol selama 3 hari setelah mendapatkan vaksin. Namun, Gintsburg akhirnya membantah pendapat tersebut karena dinilai terlalu ketat.
Anna Popova, Kepala Layanan Federal Rusia untuk Pengawasan Perlindungan Hak Konsumen dan Kesejahteraan, berpendapat, penerima vaksin corona tidak boleh minum alkohol 2 minggu sebelum vaksinasi pertama. Jeda 3 minggu untuk mendapatkan vaksinasi yang kedua juga tak boleh diisi oleh minuman beralkohol. Setelah menerima vaksinasi kedua, tiga minggu setelahnya Anda juga harus menghindari minuman beralkohol sama sekali. Cukup lama yaaa harus puasa minum alkohol.
Sementara itu, dr. Sepriani Timurtini Limbong berpendapat bahwa meski belum ada penelitian pasti yang menyimpulkan hal di atas, secara umum minuman beralkohol memang dapat membuat imunitas tubuh relatif lebih rendah.
“Kalau dikonsumsi setelah menerima vaksin corona, kemungkinan bisa menghambat proses terbentuknya antibodi. Hal ini bisa terjadi khususnya pada orang yang memang secara reguler mengonsumsi alkohol,” jelasnya, mengutip klikdokter.
Konsumsi minuman beralkohol berlebihan memang buruk untuk kesehatan. Jadi, momentum vaksin bisa anda jadikan waktu untuk menahan diri dari ‘mimik jahat’ ini. Itung itung untuk mengembalikan kondisi tubuh. Lagi pula, minuman beralkohol haram bagi anda yang muslim.
Mengabaikan Protokol Kesehatan
Jika setelah vaksin anda merasa 100 % aman dan seenaknya melanggar prokes, anda salah besar. Vaksinasi saat ini memang cara yang baik untuk mencapai kekebalan dan mencoba kembali ke kehidupan normal. Namun, vaksinasi tidak menjamin berakhirnya pandemi sepenuhnya.
Mungkin anda pernah membaca berita, setelah divaksin masih ada kemungkinan terpapar Covid-19. Namun harapannya, kondisnya tidak akan parah, karena sudah ada imun yang terbangun pasca vaksin.
Oleh karena itu, protokol kesehatan 5M harus anda jalankan sampai virus ini benar benar hilang dari muka bumi. Dan entah kapan. (kld/anw)