Malang – AREMA terbilang irit dalam melakukan bongkar pasang penjaga gawang. Dalam satu musim kompetisi, ke musim kompetisi berikutnya. Dalam 32 musim kompetisi, sepanjang 34 tahun, sejak tahun 1987 sampai dengan 2021 ini, tercatat 49 penjaga gawang pernah dan masih mengawal mistar gawang tim Singo Edan.
Jumlah 49 kiper itu, dimungkinkan bertambah menjadi 50. Apabila manajemen tak berubah pikiran. Untuk mendatangkan penjaga gawang asal Australia. Saat menghadapi turnamen pramusim Piala Menpora 2021 dan kompetisi Liga 1 2021 mendatang.
Dan jika itu terjadi, akan menjadi kiper asing ke dua di Arema. Srdan Ostojic asal Serbia, merupakan satu-satunya kiper asing. Yang pernah memperkuat Arema. Di Liga musim 2018, putaran kedua.
Track record dalam 31 musim kompetisi reguler domestik. Minus musim 2021 yang belum digelar. Baik era Galatama maupun Liga Indonesia termasuk Liga 1. Gawang tim Singo Edan total kebobolan 858 gol. Itu terjadi dalam 868 laga. Rata-rata 0,98 gol per laga. Atau kebobolan rata-rata 27,67 gol dalam setiap musim kompetisi.
‘’Saya memang bukan kiper pertama Arema. Tetapi ada kebanggaan luar biasa, yang sulit terlupakan hingga saat ini. Menjadi kiper pertama, yang ikut serta membawa Arema pertama kalinya meraih gelar kompetisi di Indonesia. Pada Galatama XII, musim 1992/1993,’’ tutur Nanang Hidayat, yang kini menjadi pelatih kiper klub asal Timor-Leste, Lalenok United.
‘’Kami waktu itu juga nyaris bisa meraih gelar juara Piala Galatama 1992. Meski akhirnya hanya runner up setelah kalah 0-1 melawan Semen Padang,’’ tambahnya.
Ke-47 penjaga gawang, secara bergantian berdiri di bawah mistar gawang. Dengan durasi 78.150 menit dalam 33 tahun. Tak termasuk Liga 1 musim 2021, yang belum dimulai.
Dua kiper lainnya tak masuk hitungan. Karena nol minutes played. Alias tak pernah tampil sekali pun. Yaitu Didik Sutrisno pada Liga Indonesia Divsi Utama 2003 (putaran pertama) dan Ahmad Ibnu Adam pada Liga 1 2017.
Sepanjang itu pula, hanya ada enam penjaga gawang, yang pernah merasakan podium juara. Sekaligus mengangkat trofi kampiun liga atau kompetisi.
Yakni Nanang Hidayat, Muhammad Andi Sukriyan dan Yanuar Hermansyah. Ketika Arema menyabet gelar juara Galatama XII 1992/1993. Kemudian trio kiper Kurnia Meiga Hermansyah, Aji Saka dan Iswan S. Karim. Saat tim Singo Edan menjuarai ISL 2009/2010.
‘’Alhamdulillah saya gembira hingga saat ini dan menjelang Liga 1 2021, masih menjadi bagian dari tim besar Arema FC. Tidak terasa sudah delapan musim, atau tujuh tahun, saya memperkuat Arema. Tekad saya, Arema Inshaallah juara Liga 1 2021. Saya juga berharap bisa konsisten dan mendapat kepercayaan menjaga gawang Arema musim 2021,’’ ungkap Utam Rusdiana.
Dalam hitungan 33 musim kompetisi tahun 1987 hingga 2021, tercatat tiga penjaga gawang yang mencatat rekor terlama membela Arema. Paling tidak dalam hitungan delapan musim.
Mereka adalah Kurnia Meiga Hermansyah (2008/2009, 2009/2010, 2010/2011, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017) dan kakak kandungnya (alm) Achmad Kurniawan (2006, 2007, 2010/2011, 2011/2012, 2013, 2014, 2015, 2016).
Kemudian Utam Rusdiana, sejak kompetisi musim 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, 2019, 2020, hingga Liga 1 2021 ini. Rekor terlama kedua juga terdapat tiga kiper dalam lima musim, Nanang Hidayat (1990, 1990/1992, 1992/1993, 1993/1994, 1994/1995).
Dua lainnya Muhammad Andi Syukrian (1988/1989, 1990, 1990/1992, 1992/1993, 1993/1994) dan Dwi ‘Kirun’ Sasmianto (1995/1996, 1996/1997, 1997/1998, 2001, 2002).
Posisi ketiga juga dihuni tiga penjaga gawang selama empat musim kompetisi. Masing-masing Kurnia Sandy (2003, 2004, 2005, 2006) dan Yanuar ‘Begal’ Hermansyah (1992/1993, 1993/1994, 1996/1997, 1997/1998). Lantas I Made Kadek Wardana (2013, 2014, 2015, 2016)
Rekor kiper-kiper tersebut, sepertinya masih sulit untuk disaingi hingga musim 2021 mendatang. Karena hingga saat ini, penjaga gawang silih berganti. Menjadi pemain terakhir yang mengawal skuad Singo Edan. (act/rdt)
Rekor Musim Kiper Terlama
8 musim :
Utam Rusdiana (2014, 2015, 2016, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021)
Kurnia Meiga Hermansyah (2008/2009, 2009/2010, 2010/2011, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017)
Achmad Kurniawan (2006, 2007, 2010/2011, 2011/2012, 2013, 2014, 2015, 2016)
5 musim :
Nanang Hidayat (1990, 1990/1992, 1992/1993, 1993/1994, 1994/1995)
Muhammad Andi Syukrian (1988/1989, 1990, 1990/1992, 1992/1993, 1993/1994)
Dwi Sasmianto (1995/1996, 1996/1997, 1997/1998, 2001, 2002)
4 musim :
Kurnia Sandy (2003, 2004, 2005, 2006)
Yanuar Hermansyah (1992/1993, 1993/1994, 1996/1997, 1997/1998)
I Made Kadek Wardana (2013, 2014, 2015, 2016)
Daftar 49 kiper Arema 1987-2021
1. Donny Ericson Latuperissa (1987/1988, 1990/1992, 1993/1994)
2. Iwan Darmawan (1987/1988, 1988/1989)
3. Baco Ivak Pieter (1988/1989)
4. Muhammad Andi Syukrian (1988/1989, 1990, 1990/1992, 1992/1993, 1993/1994)
5. Nanang Hidayat (1990, 1990/1992, 1992/1993, 1993/1994, 1994/1995)
6. Yanuar Hermansyah (1992/1993, 1993/1994, 1996/1997, 1997/1998)
7. Achmad Yono (1993/1994, 1994/1995, 1995/1996)
8. Baco Ivak Pieter (1993/1994)
9. Bambang HS (1994/1995)
10. Dwi Sasmianto (1995/1996, 1996/1997, 1997/1998, 2001, 2002)
11. Hendrik Kotto (1998/1999, 1999/2000)
12. Agung Prasetyo (1998/1999, 1999/2000, 2001)
13. Agus Setiawan (2002)
14. Untung Sudarmoko (2002)
15. Kurnia Sandy (2003, 2004, 2005, 2006)
16. Tarsisius Ariesoma (2003, 2004)
17. Decky Fajar Gunawan (2003)
18. Anshar Abdullah (2003)
19. Listianto Bejo Raharjo (2003)
20. Didik Sutrisno (2003)
21. Silas Ohe (2004, 2005, 2006)
22. Denny Marcel (2005)
23. Achmad Kurniawan (2006, 2007, 2010/2011, 2011/2012, 2013, 2014, 2015, 2016)
24. Hendro Kartiko (2007)
25. Hengki Oba (2007)
Kurnia Miega Hermansyah (2008/2009, 2009/2010, 2010/2011, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017)
Muhammad Yasir Syamsudin (2008/2009)
Dadang Sudrajat (2008/2009)
Markus Haris Maulana (2009/2010)
Aji Saka (2009/2010, 2010/2011)
Iswan S. Karim (2009/2010)
Dian Agus Prasetyo (2011/2012)
Saifuddin (2010/2011)
Yanuar Tri Firmanda (2011/2012)
I Ngurah Komang Arya Putra (2011/2012)
Rudy Ardiansyah (2011/2012)
Yoewanto Setya Benny (2011/2012)
I Made Kadek Wardana (2013, 2014, 2015, 2016
Muhammad Natshir Fadhil Mahbuby (2013)
Utam Rusdiana (2014, 2015, 2016, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021)
Dwi Kuswanto (2017)
Ahmad Ibnu Adam (2017) 0
Joko Ribowo (2018)
Kurniawan Kartika Ajie (2018, 2019, 2020)
Srdan Ostojic (Serbia, 2018)
Tedi Heri Setiawan (2018)
Muhammad Sandy Firmansyah (2019)
Andreas ‘Ciko’ Fransisco (2019, 2020, 2021)
Teguh Amiruddin (2020, 2021)