Batu – Pemkot Batu benar-benar serius menangani keluhan petani. Terutama saat musim panen raya tiba. Dan, mengakibatkan harga jual panen menurun drastis. Karena melimpahnya stok sayuran maupun buah-buahan.
Bahkan, sampai ada yang tak terjual dan dibuang. Di tengah kondisi sulit itu, Pemkot Batu memberikan solusi. Digagaslah cold storage berkapasitas 200 ton.
Bukan sekedar gagasan. Sudah siap dibangun di lahan aset milik Pemkot Batu. Berada di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo. Semua anggaran dari APBD Kota Batu.
Sebelumnya, Pemkot Batu juga telah mendapatkan bantuan cold storage dari pemerintah pusat berkapasitas 300 ton. Ditempatkan di Kelurahan Dadaprejo. Bulan Maret ini, akan dipindahkan ke Tulungrejo.
Cold storage berupa ruangan yang dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu. Berfungsi menyimpan bahan-bahan seperti sayur, buah maupun ikan.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko menjelaskan: Cold storage yang akan dibangun ini untuk memenuhi kebutuhan petani.
“Untuk mengatasi panen berlimpah. Tujuannya, agar sayuran dan buah-buahan bisa bertahan dalam jangka waktu lama. Sehingga bisa dijual kemudian hari tanpa mengalami kebusukan. Maka, Pemkot Batu melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan membangun cold storage,” jelas Dewanti kepada Di’s Way Malang Post.
Hadirnya inovasi itu, diakui Dewanti, pihaknya mendapat masukan oleh Fukushima dari Jepang. Agar menerapkan sistem penyimpanan hasil panen di dalam cold storage. Sehingga ketika hasil panen raya melimpah, bisa disimpan lebih dulu.
“Setelah mendapat saran seperti itu, hal tersebut kami kaji dan lakukan disini. Alat-alatnya akan dilakukan pengadaan oleh Pemkot Batu. Kemudian, tim dari Fukushima akan memberikan masukan dan tekniknya seperti apa,” ujarnya.
Pihaknya berharap, cold storage itu benar-benar bisa dimanfaatkan para petani. Sehingga bisa mengakomodir hasil pertanian di Kota Batu.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Sugeng Pramono menjelaskan: Cold storage yang akan dibangun di Kelurahan Dadaprejo menggunakan luas lahan 10.025 meter persegi.
Rinciannya, gedung utama akan memiliki luas sekitar 5000-6000 meter persegi. Sisanya akan digunakan untuk TPST3R dan taman. Keduanya saat ini sudah ada di lahan tersebut.
“Selain kedua hal itu, rencananya dari luas lahan tersebut juga akan digunakan untuk membangun tempat parkir yang luas. Serta membangun show room yang digunakan untuk produk-produk pertanian Kota Batu,” jelasnya.
Dirinya menjelaskan, pada tahun ini proses pembangunan cold storage itu sudah masuk dalam tahap perencanaan. Sedangkan untuk eksekusi pembangunannya, akan dilakukan pada tahun 2022 mendatang.
“Kami berharap proses perencanaan bisa selesai pada tahun 2021 ini. Sehingga pada awal tahun 2022 kelembagaannya sudah siap dan bisa dilakukan pembangunan,” tandasnya. (ano/jan)