Surabaya – Pemprov Jatim terus mendorong pengadaan barang dan jasa dari pelaku UMKM. Ini strategi memberikan stimulus kestabilan ekonomi daerah saat pandemi covid. Sepanjang 2021, sejak 1 Januari sampai 23 Februari, tercatat transaksi di Jawa Timur mencapai Rp 1,1 miliar. Ini pelaksanaan Program Jatim Bejo (Jawa Timur Belanja Online). Memanfaatkan e-marketplace, berbentuk toko daring.
Transaksi 759 pesanan dengan kontribusi tertinggi, katagori makanan dan minuman. Penyedia UMKM yang terdaftar dalam Jatim Bejo mencapai 638 penyedia. Sebagai dasar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menerbitkan Surat Edaran tertanggal 23 Februari 2021 Nomor 027/2337/022.1/2021 tentang Pelaksanaan Program Jatim Bejo.
“Kita mendorong percepatan internalisasi, yang terintegrasi terhadap perubahan budaya kerja. Menuju digitalisasi proses pengadaan barang dan jasa melalui Jatim Bejo,” kata Khofifah, Rabu (24/2) melalui rilis Humas Pemprov.
Ia berharap lebih banyak lagi pemda yang ikut menyukseskan program ini. Karena saat ini, belum semua Pemkab/Pemkot bergabung dalam Jatim Bejo. Saat baru Pemkot Malang, Batu, Pemkab Gresik, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Sidoarjo, Lamongan, Pemkab dan Pemkot Probolinggo, Pemkot Madiun serta Pemkot Kediri. (azt/jan)