Surabaya – Bencana banjir di Jatim mengakibatkan kerusakan tanaman dan lahan pertanian. Juga terjadi puso atau gagal panen, meski relatif kecil.
“Persentase puso sangat kecil. Secara umum, produksi padi masih terkendali. Oktober menjelang musim hujan, kami sudah melakukan langkah operasional kewaspadaan untuk pengamanan produksi,” kata Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Dr Ir Hadi Sulistyo, MSi, Rabu (24/2)
Data UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Februari 2021 periode 16 sampai 22 Februari 2021, luas tanam padi di Jatim 796.607 ha . Sedangkan lahan yang terlanda banjir 622,3 ha. Luas puso-nya hanya 6 ha.
Tujuh daerah terdampak. Lumajang luas banjir 269 ha dari luas tanam 31 ribu ha. Jombang luas banjir 220 ha dari luas tanam 27 ribu ha. Nganjuk luas banjir 56 ha dari luas tanam 31 ribu ha. Madiun luas banjir 0 ha dari luas tanam 31 ribu ha. Kab Pasuruan luas banjir 0 ha dari luas tanam 35,7 ribu ha. Kab Kediri luas banjir 0 ha dari luas tanam 26,9 ribu ha. Sidoarjo luas banjir 77,3 ha dari luas tanam 106 ribu ha.
Upaya yang dilakukan memompa in-out dari sawah serta rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan kuarter. “Termasuk menggunakan benih tahan genangan. Juga Asuransi Usaha Tani Padi dan bantuan benih gratis,” kata Hadi. (azt/jan)