Batu – Senin (22/2) malam kemarin. Pukul 20.30 WIB. Vaksin Covid-19 buatan Sinovac, kembali datang di Kota Batu. Jumlahnya 11 dus. Masing-masing dus berisikan 30 vial.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, dr. Susana Indahwati menjelaskan, secara keseluruhan Kota Batu menerima 330 vial vaksin. Sediaan vaksin yang dikirim kali ini, berbeda dengan sebelumnya. Yang single dus. Satu vial untuk satu orang. Tapi untuk yang sekarang, berupa multi dus.
‘’Multi dus itu, artinya multi dosis. Satu vial bisa digunakan minimal untuk 8 – 10 orang. Tapi kita hitungnya delapan orang saja. Untuk antisipasi risiko bleber, gagal produksi dan sebagainya,’’ jelas Susana kepada Di’s Way Malang Post, Selasa (23/2).
Untuk 330 vial vaksin, jelasnya, terlebih dahulu harus dibagi dua. Karena satu orang akan menerima dua dosis vaksin. Agar tidak terjadi, seseorang yang telah divaksin pada dosis pertama, tidak mendapatkan vaksin dosis keduanya.
‘’Karenanya dosis vaksin yang bisa digunakan untuk suntikan pertama, 165 vial. Jika setiap vial digunakan delapan orang, total alokasi vaksin yang terkirim ke Kota Batu kali ini, dapat digunakan 1.320 orang,’’ jelasnya.
Perlu diperhatikan, lanjut dia, tenaga kesehatan Kota Batu masih banyak yang belum mendapatkan alokasi vaksin, pada periode sebelumnya. Oleh sebab itu, pihaknya akan menuntaskan terlebih dahulu vaksinasi kepada para nakes. Menggunakan alokasi vaksin yang baru datang. Alokasi waktu penuntasan, hingga Kamis (25/2).
‘’Setelah 25 Februari, pelayanan untuk nakes sudah ditutup. Akan dilanjutkan kepada pelayan publik prioritas,’’ bebernya.
Vaksin multi dus yang baru datang, sudah dibuka. Harus habis saat itu juga. Ketika telah dibuka, hanya bisa bertahan 3-5 jam saja. Lebih dari itu, otomatis vaksin harus dibuang. Jika dari 450 nakes yang ditargetkan selesai Kamis besok, tidak bisa terpenuhi, proses vaksinasi untuk nakes akan ditutup. Apabila ada nakes yang belum tervaksin, otomatis masuk ke dalam periode vaksinasi pelayan publik.
‘’Untuk pelayan publik prioritas mencakup Wakil Wali Kota, anggota DPRD, tokoh agama, TNI/Polri, tim pemulasaraan jenazah, petugas Dispenduk Capil, Satpol PP, BPBD dan Jurnalis. Untuk jurnalis, mendapatkan alokasi vaksin untuk 10 orang dulu,’’ ungkapnya.
Untuk selesainya vaksinasi pada tahap ini, ditargetkan selesai pertengahan minggu depan. Sedangkan target vaksinasi lansia, sesuai petunjuk Kementerian Kesehatan, lansia yang dilayani terlebih dahulu adalah lansia nakes. Untuk lansia umum, alokasinya baru ada di Ibu Kota Provinsi.
‘’Untuk vaksinasi nakes lansia, sudah dimulai sejak diinformasikan pasien post confirm setelah tiga bulan dan lansia boleh diinjeksi. Maka kami langsung melakukan injeksi. Diikuti kurang lebih sebanyak 23 orang nakes lansia,’’ ujarnya.
Untuk vaksinasi tahap ini, katanya, strateginya berbeda dengan sebelumnya. Akan beradu cepat dengan daerah lain. Setiap selesai vaksinansi, akan meminta jatah kembali. Demikian seterusnya.
‘’Untuk vaksinasi pada tahap ini, yang terdaftar di Dinkes Batu ada sekitar 48 ribu orang. Didalamnya juga termasuk vaksinasi bagi lansia. Yang berjumlah sekitar 30 ribu orang,’’ ungkapnya.
Kata Susan, yang perlu dipertegas, pemerintah pusat hanya menyediakan alokasi vaksin untuk pelayan publik dan lansia, hanya 20 persen saja.
‘’Jika dari 48 ribu itu, yang menerima hanya 20 persennya, maka hanya akan ada sekitar 9 ribuan orang divaksinasi. Itu berarti, setelah ini vaksinasi di Kota Batu selesai,’’ tuturnya.
Untuk sisanya, kata dia, bisa melakukan vaksinasi secara mandiri. Atau bahkan ketika telah tercipta herd immunity, sudah aman. Untuk terciptanya herd immunity, paling tidak harus ada 70 persen dari populasi yang telah dilakukan vaksinasi. (ano/rdt)