
TAHAP II: Distribusi vaksin Covid-19 tahap II untuk 38 kab/kota se-Jatim dilepas langsung oleh Gubernur Khofifah dari Cool Room Kantor Dinkes Jatim. (Foto: Humas Pemprov Jatim)
Surabaya – Sebanyak 914.200 dosis vaksin Covid-19 tahap II termin pertama, untuk 38 kabupaten dan kota di Jatim, mulai didistribusikan. Proses distribusi ini dilakukan dalam waktu dua hari. Senin (22/2) dan Selasa (23/2). Seperti termuat dalam Pers Rilis Humas Pemprov Jatim.
Distribusi Senin (22/2) untuk Surabaya, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kab/Kota Mojokerto, Kab/Kota Kediri, Kab. Trenggalek dan beberapa daerah lain. Selanjutnya distribusi dilanjutkan pada Selasa (23/2), untuk kab/kota lain termasuk Kab. Pacitan dan Kab. Banyuwangi.
Sebanyak 914.200 vaksin Sinovac tersebut, nantinya digunakan untuk dua kali vaksin. Yakni dosis pertama dan kedua. Sehingga, dari total vaksin yang didistribusikan tersebut, jumlah sasaran penerima vaksin pada tahap II termin pertama, sekitar 460 ribu orang.
Pendistribusian vaksin Covid-19 tahap dua ini, dilepas langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dari Cool Room Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Jl Ahmad Yani Surabaya, Senin (22/2) sore. Gubernur Khofifah, juga meninjau kondisi Cool Room yang digunakan untuk menyimpan vaksin Covid-19 tersebut.
Turut mendampingi Gubernur Khofifah, Ketua Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi, yang juga merupakan Direktur RSUD dr. Soetomo, dan Kepala Dinkes Prov. Jatim dr. Herlin Ferlina. Khofifah berharap, begitu vaksin tiba di 38 kab/kota tujuan, maka proses vaksinasi bisa segera dilakukan. Untuk vaksin tahap II ini, diprioritaskan bagi petugas pelayanan publik. Namun, prioritas mana saja yang menerima, agar mengikuti sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan.
‘’Misal untuk tenaga pendidik atau petugas di bidang pariwisata, ini kan masing-masing juga memiliki prioritas. Jadi prioritas yang mana dulu, semua mengikuti arahan dari Kemenkes. Masing-masing daerah mungkin baru bisa 10 persen dari pemberi pelayanan publik,’’ katanya.
Khofifah menambahkan, bagi yang belum mendapatkan kesempatan vaksin di tahap kedua ini, agar tidak perlu khawatir. Terutama bagi para petugas pelayanan publik. Nantinya akan ada pendistribusian tahap berikutnya.
‘’Tentunya kita berharap bahwa sesegera mungkin vaksin ini sampai. Sesegera mungkin juga bisa dilakukan vaksinasi kepada petugas pelayanan publik,’’ ungkapnya.
Sementara itu untuk lansia, lanjut Khofifah, vaksin baru bisa dilakukan di ibukota provinsi dalam hal ini Kota Surabaya. Waktu pemberian dosis pertama dan kedua pun berbeda dengan sasaran umum, yakni 28 hari.
‘’Kalau orang umum pemberian dosis kedua dilakukan 14 hari setelah dosis pertama, namun khusus untuk lansia pemberian dosis kedua dilakukan setelah 28 hari pemberian dosis pertama,’’ jelasnya.
Khofifah berharap, proses vaksinasi di Provinsi Jatim, berjalan dengan sukses dan lancar. Sebagai bagian dari ikhtiar bersama, dalam mencegah penyebaran Covid-19 secara lebih signifikan. Tetapi saat yang sama, tetap menjaga 3 M dan disiplin protokol kesehatan tetap dijaga ketat.
‘’Ini menjadi bagian dari ikhtiar dan komitmen kita bersama. Semoga vaksin ini tidak hanya sukses pelaksanaannya tapi juga sukses mencegah penyebaran Covid-19 secara signifikan,’’ kata Gubernur Khofifah. (azt/rdt)