Jakarta – Vaksinasi tahap pertama, bagi 500 pegawai di lingkungan Kementerian PPN/Bappenas, dilakukan Senin (22/2) ini.
Rencananya vaksinasi akan berlangsung selama lima hari. Mulai hari ini hingga 26 Februari. Total sasarannya sekitar 2.566 orang.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Soeharso Monoarfa mengatakan, vaksinasi ini sebagai salah satu upaya Bappenas untuk memberikan perlindungan bagi seluruh pegawai dan keluarganya dari potensi penularan Covid-19.
‘’Bappenas turut mencegah, paling tidak terhadap keluarga besar di Bappenas. Karena kita berharap, semua ini untuk keselamatan kita yang bekerja di Bappenas dan keluarganya di rumah. Kita ikut menyumbangkan tindakan preventif bagi masyarakat luas,’’ katanya, saat meninjau secara langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Didampingi Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, M. Budi Hidayat.
Diungkapkannya, tujuan dari pelaksanaan vaksinasi ini, untuk mendukung pemerintah mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Semakin banyak yang divaksin, semakin banyak yang terlindungi.
Dengan jumlah sasaran sekitar 181,5 juta jiwa, Pemerintah menargetkan Indonesia akan mencapai herd immunity pada Maret 2022.
‘’Apabila tidak aral melintang, hitungan kita Indonesia akan mencapai herd immunity pada Maret tahun depan,’’ imbuh alumni SMA Tugu di Kota Malang ini.
Menurutnya, hitungan ini merujuk pada ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia. Saat ini jumlah vaksin yang telah terkonfirmasi, sekitar 428 juta. Dengan tambahan cadangan sekitar 15 persen. Vaksin tersebut, rencananya akan disuntikkan kepada 181,5 juta penduduk Indonesia.
Menteri Suharso mengimbau kepada masyarakat, untuk terus mendukung program vaksinasi nasional. Sebagai bagian penting mengakhiri pandemi Covid-19. Pihaknya memastikan, vaksin yang akan diberikan aman dan berkhasiat. Karena telah melalui serangkaian pengujian ketat sesuai standar WHO.
‘’Vaksin Sinovac yang dipakai untuk program vaksinasi nasional, tidak ada masalah. Saya menghimbau seluruh masyarakat Indonesia, mari bersama-sama menyukseskan herd immunity sesegera mungkin. Insyaallah kita bisa segera mengatasi pandemi dengan baik,’’ harapnya.
Selain untuk ASN dan pelayan publik lainnya, serta para lanjut usia, vaksinasi tahap kedua juga diprioritaskan untuk kelompok masyarakat, yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi.
Adapun kelompok yang dimaksud seperti pedagang pasar, pendidik, tokoh agama dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat, pemerintah, petugas keamanan, petugas pariwisata, pekerja transportasi publik, atlet, serta wartawan dan pekerja media.
Dalam pelaksanaannya, vaksinasi dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Yakni penerima vaksin pertama adalah tenaga kesehatan.
‘’Bappenas juga sudah punya aplikasi Integrated Digital Workspace atau IDW yang sudah di-launching Presiden RI pada Januari 2020. Dengan adanya IDW ini, Bappenas tetap bekerja maksimal dengan pembagian WFH dan WFO sesuai peraturan yang berlaku. Itu adalah upaya bersama untuk menekan pertambahan jumlah kasus di Indonesia,’’ ujar dia.
Sementara itu data vaksinasi Covid-19 hingga kemarin, sudah mencapai 1.244.215 untuk vaksinasi yang pertama. Sedang yang kedua, berada di angka 764.905. Sementara jumlah sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang menjadi sasaran vaksinasi, mencapai 1.469.764. Total sasaran vaksinasi adalah 181,5 juta orang. (rdt)