Bondowoso – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudar) Provinsi Jawa Timur terus mendorong Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi berinovasi dalam penguatan maksimal kepariwisataan. Mulai dari pemasaran, destinasi, industri, hingga kebudayaan. Sebab, kedua kabupaten kini mengusulkan Ijen Geopark kepada Unesco Global Geopark.
Kepala Disbudpar Provinsi Jawa Timur, Sinarto S menerangkan, pengusulan itu bisa menjadi kesempatan untuk mendongkrak kunjungan wisata yang saat ini anjlok akibat pandemi Covid-19.
“Ini kesempatan ketika nanti sudah normal, nama Bondowoso, nama Ijen, nama Banyuwangi terangkat lagi ke tingkat global, mesti akan menambah kunjungan,” terangnya usai menghadiri peningkatan kegiatan teknis pengelolaan destinasi wisata alam, di Hotel Grand Padis.
Ia menerangkan, potensi bio, geo, dan kultur dalam tiga unsur pengusulan Ijen Geopark akan diperbaiki dan dikembangkan, sehingga menambah performa kewisataan.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso, Retno Wulandari, menambahkan, untuk menyukseskan Ijen Geopark, sudah disiapkan anggaran sekitar Rp 5 miliar sampai 6 miliar pada 2021. Anggaran itu untuk kegiatan fisik, pembenahan amenitas, sarana-prasarana destinasi wisata, hingga peningkatan SDM.
Jumlah itu hanya anggaran yang ada di Disparpora. Tetapi, di Bondowoso ada sekitar 16 organisasi perangkat daerah(OPD) yang turut terlibat dalam pengusulan ini.”Dan pelaku ekonomi kreatif yang menunjang kegiatan Ijen Geopark wilayah Bondowoso. Jadi semua tidak ansih fisik, ya,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga terus menambah kapasitas wisata bekerja sama dengan para pelaku wisata kabupaten tetangga.”Nnanti akan ada sharing terkait dengan pemaketan wisata yang ada di lima kabupaten,” tutupnya. (pan/zai/ekn)