Malang – Musim penghujan datang lebih awal di akhir 2020. Hingga awal tahun 2021, membawa dampak positif bagi Kabupaten Malang.
Pasalnya, kekeringan kerap melanda beberapa wilayah. Datangnya hujan lebih awal ini, maka daerah yang biasanya mengalami kekeringan bisa teratasi
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Kab Malang, Sadono Irawan menjelaskan. Penyebab datangnya musim hujan lebih awal akibat fenomena La Nina.
“Dua bulan lebih cepat dari biasanya. Jadi, Agustus lalu, harusnya tinggi-tingginya kemarau. Tapi malah turun hujan. Ada 19 kawasan rentan kekeringan dan teratasi tahun 2020,” tutur Sadono.
Kekeringan setidaknya terjadi di 15 desa setiap tahunnya. Terlebih kawasan Kalipare, Donomulyo, Singosari, Lawang dan Jabung. Merupakan kawasan langganan kekeringan, karena banyak kehilangan volume air saat musim kemarau.
“Selain mengatasi kekeringan, La Nina juga menurunkan potensi kebakaran hutan. Di sisi lain potensi bencana lainnya memang lebih tinggi,” imbuhnya.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Karangploso, Edythya Ferlani membenarkan. Pada akhir Februari dan Maret mendatang, hujan disertai angin kencang akan menerjang beberapa wilayah Malang Raya.
“Adanya pusat tekanan rendah angin gradient di Utara Australia. Kemudian Tropival Cyclone ‘Furaji’ sebelah barat daya Indonesia,” ungkap Edythya.
Lebih lanjut dijelaskan, angin tekanan tinggi bertiup ke tempat bertekanan lebih rendah. Membentuk butiran awan tebal. Berpotensi menjadi hujan disertai angin. Ini akan terjadi di pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur. (roz/jan)