Malang – Plasma konvalesen terbukti bisa menyembuhkan pasien covid. Namun plasmanya sulit diperoleh. Maka, komunitas Plasma Hero menggagas Gerakan 1000 Labu Plasma Konvalesen, Senin (15/2).
Pemkot Malang pun mendukung. Karena gerakan ini seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan angka kesembuhan pasien. Penggagasnya adalah dr Ariyani. Dia mengatakan terapi plasma konvalesen di Indonesia masih dalam proses uji klinis.
Beberapa peneliti sudah mulai berprogres melakukan penelitian efektivitas terapi plasma konvalesen. “Untuk di Malang, efektivitas kesembuhannya 80 hingga 90 persen. Makanya dengan gerakan ini, kita juga membantu penelitian di berbagai tempat untuk membantu uji klinisnya dalam bentuk data pasien yang sembuh usai transfusi konvalesen ini,” imbasnya.
Bukti klinis ini dijadikan motivasi menggerakkan penyintas. Agar berani dan rela mendonorkan plasma darahnya, demi menyembuhkan pasien. Karena pendonornya hanya bisa dari penyintas covid. Itu pun harus melalui persyaratan ketat. Antibodinya harus tinggi, antara 1/80 hingga 1/320.
“Semakin banyak pendonor, semakin bagus. Karena tidak semua bisa lolos untuk donor. Jadi skriningnya juga harus banyak. Supaya pendonor yang lolos, juga bisa banyak,” ungkapnya.
Sejauh ini, dari 100 pendonor hanya sekitar 10 persen yang berhasil lolos kriteria. Untuk itu, Plasmahero mengimbau kepada penyintas agar mau berbagi plasma.
“Jika anda penyintas, segeralah dalam waktu 14 hari setelah sembuh, agar melakukan skrining ke PMI atau UTD terdekat. Karena di dalam tubuh para penyintas itu, terdapat benda yang sangat berharga. Sangat dibutuhkan pasien yang sedang berjuang sembuh,” ujarnya.
Plt Kepala Dinkes Kota Malang, Sri Winarni menyatakan pihaknya mendukung Gerakan 1000 Labu Plasma Konvalesen ini. “Karena terbukti plasma konvalesen ini, bisa membantu terapi penyembuhan pasien. Jadi kita imbau bagi para penyintas covid, agar mau memberikan donor plasmanya,” imbuhnya.
Saat ini, penyintas di Kota Malang lebih dari 5000 orang. Dari jumlah tersebut, dia berharap bisa memberikan kontribusi untuk meningkatkan ketersediaan plasma konvalesen.
“Kami nanti juga ajak ASN penyintas covid, agar donor juga. Masyarakat luas juga agar bareng-bareng membantu gerakan Plasmahero,” ujarnya.
Dukungan ini juga disampaikan oleh Wawali Malang, Sofyan Edi Jarwoko. Senin pagi, ia menerima audiensi Plasma Hero di ruang kerja. Hadir juga Plt Kepala Dinkes, Sri Winarni; Kepala RSUD Kota Malang, Husnul Muarib; Perwakilan PDDI dan Perwakilan dari PMI.
Bung Edi memberikan apresiasi tinggi pada komunitas Plasma Hero dan gerakannya. “Saya harap Dinkes segera berkolaborasi. Agar segera terealisasi. Karena ini merupakan bentuk gotong royong kita bersama dalam rangka mengatasi pandemi,” ujarnya di sela-sela audiensi.
Bung Edi menambahkan, Pemkot Malang melalui Dinkes agar segera koordinasi dengan TNI-Polri, perbankan dan pihak swasta lainnya. Mengimbau penyintas di lembaga masing-masing-masing, agar mengikuti program donor ini.
“Seperti kita ketahui, donor plasma ini sangat membantu pasien agar segera sembuh. Bahkan bisa melewati masa kritisnya. Namun, tidak semua penyintas bisa donor. Harus skrining dulu,” tuturnya.
Bung Edi memminta segera diambil langkah. Agar segera terlaksana sesuai arahan Walikota Malang. Mengingat tingginya kebutuhan plasma konvalesen ini.
Ariyani mengatakan gerakan ini cakupannya skala nasional. Kota Malang menjadi salah satu daerah yang ikut dalam gerakan tersebut. “Kami akan mencanangkan Gerakan Nasional Seribu Plasma di Malang. Mohon support dari Pemkot Malang serta PMI juga,” ujarnya.
Walikota Malang Sutiaji yang juga penyintas, merespon positif. “Sejak awal, saya sudah berinisiatif untuk kegiatan ini. Secara teknis juga berkomunikasi dengan dr Kohar (Direktur RSSA Malang) dan juga dr Putu selaku inovator penyembuhan dengan donor plasma,” ujar Pak Aji. (jof/jan)