Malang –Kandasnya hubungan percintaan atau putus cinta, tentunya menjadi hal yang dihindari kebanyakan orang. Namun, tak selamanya hubungan percintaan berjalan langgeng atau manis seperti kata-kata saat awal menjalain cinta. Ada kalanya hubungan tersebut harus berakhir dengan berbagai alasan. Ada yang pisah baik-baik. Ada pula yang disertai drama pertengkaran.
Kebanyakan, putus cinta meninggalkan luka dan kesedihan baik bagi pria maupun wanita. Tak jarang juga berpengaruh ke fisik maupun mental mereka yang sedang putus cinta. Berikut adalah masalah kesehatan fisik maupun mental yang timbul akibat putus cinta.
Merasa Sakit dan Kecewa
Mengutip Halodoc, berpisah dengan orang yang disayangi dapat merangsang otak untuk mengirimkan sinyal rasa sakit ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan munculnya rasa sakit, sedih, marah, dan kecewa, seperti yang dipublikasikan dalam Journal of Neurophysiology. Rasa sedih dan kecewa ini juga mempengaruhi fisik anda jika tidak ditangani dengan cepat.
Bisa jadi kondisi ini membuat anda merasa tidak berharga dan berada dalam kesedihan yang berlarut-larut. Terkadang juga muncul niat untuk bunuh diri. Tak heran jika kita temui berita kasus bunuh diri akibat putus cinta muncul di media.
Stres
Rasa sakit dan kecewa akibat perpisahan dengan orang yang disayangi juga bisa memicu stres. Stres dapat menaikkan kadar hormon kortisol di dalam tubuh. Dalam beberapa kasus, hormon kortisol yang meningkat ini akan memengaruhi hampir semua organ tubuh anda, termasuk tekanan darah dan jantung.
Tidak hanya itu, stres akibat putus cinta juga bisa membuat anda lebih mudah panik dan ketakutan ketika menghadapi sesuatu.
Munculnya Respons Fight or Flight
Masih berkaitan dengan stres, ternyata tubuh juga bisa mengeluarkan respons fight or flight. Respons ini mengaktifkan sistem saraf simpatetik dalam otak yang menstimulasi kelenjar adrenalin dan memicu produksi hormon katekolamin. Nah…kondisi ini menyebabkan tubuh siaga untuk mengambil tindakan.
Tapi, produksi hormon di saat tubuh tidak membutuhkannya justru berdampak negatif. Bisa menyebabkan sesak napas, badan pegal-pegal, penumpukan lemak dalam tubuh, dan hilangnya nafsu makan.
Sindrom Patah Hati
Salah satu dampak putus cinta pada fisik adalah gangguan jantung sementara akibat situasi tertekan atau stres. Sindrom ini memicu kontraksi ringan dari ventrikel kiri dan menyebabkan sensasi tersedak dan secara berlebihan meningkatkan adrenalin.
Gejalanya berupa nyeri dada, sesak napas, detak jantung tidak beraturan, dan tubuh terasa lemas. Namun gejala tersebut bisa diobati dan akan pulih dengan sendirinya dalam waktu seminggu.
Munculnya Jerawat dan Rambut Rontok
Jerawat atau rambut rontok salah satunya disebabkan oleh stres. Kondisi stress akibat putus cinta tentunya bisa menyebabkan masalah ini muncul di diri anda. Alasannya karena produksi hormon akibat stres bisa melonggarkan folikel rambut secara bertahap, menyebabkan helaian rambut akan jatuh saat disisir atau keramas.
Pada beberapa kasus, stres akibat putus cinta bisa memicu trikotilomania, yaitu tindakan mencabut rambut dari kulit kepala. Jika dibiasakan, trikotilomania bisa menyebabkan kerontokan rambut hingga kebotakan. Ngeri ya bund.
Kenaikan atau penurunan berat badan
Berat badan bisa terdampak juga lho akibat putus cinta. Bagi sebagian orang, putus cinta bisa membuat angka timbangan meningkat. Sebuah studi dari Yale University mengungkap stres kronis yang dilepaskan oleh hormon kortisol ternyata memang bisa menimbulkan lemak perut. Berdasarkan penelitian tersebut, wanita lebih rentan mengalami masalah ini ketimbang pria.
Selain itu, stres juga kerap memicu seseorang untuk makan lebih banyak dari biasanya tanpa terkendali. Mungkin anda sering melihat teman yang sedang putus cinta lebih sering ngemil dibanding biasanya. Celakanya, asupan makanan dengan lemak yang tinggi, gula, dan garam yang tidak terkontrol justru semakin membuat Anda stres dan ingin menambah porsi makanan.
Namun, adapula yang justru merasa tidak nafsu makan sehingga berat badan mereka semakin merosot. Perubahan psikologis akibat putus cinta dapat dengan mudah menurunkan keinginan seseorang untuk makan, sehingga kebiasaan makan yang sebelumnya teratur menjadi berkurang.
Ya… biasanya karena masih terjebak kenangan dengan mantan yang begitu indah, namun harus berganti rasa sakit.
Perlu diingat, naik atau turunya berat badan tergantung pada kondisi metabolisme di dalam tubuh seseorang dan bagaimana dia mengelola stresnya.
Gangguan tidur
Tidurpun bisa terganggu akibat putus cinta. Banyak pasangan yang menutup hari dengan saling berbagi cerita saat malam hari menjelang tidur. Ketika semua itu tak lagi ada karena hubungan telah kandas, bisa membuat anda kembali teringat mantan. Alhasil anda terjebak di ruang nostalgia dan meningkatkan hormon kortisol. Akibatnya, tidur anda menjadi tidak nyenyak dan kualitas tidur Anda pun terganggu.
Sedih dan kecewa akibat putus cinta tentu hal yang wajar. Apalagi begitu banyak kenangan yang sulit dilupakan. Namun anda harus ingat, bahwa kesehatan anda jauh lebih penting dari semua itu. Berusahalan untuk cepat move on dengan melakukan berbagai hal positif. Apabila anda merasa sangat terganggu dengan masalah yang muncul akibat putus cinta, segera berkonsultasi dengan ahlinya. (hlc/hls/anw)