Malang – Manajemen Arema FC memastikan, dalam waktu dekat ini belum ingin berbicara soal kemungkinan menggaet pelatih kepala baru. Untuk menyongsong kompetisi Liga 1 2021. Menyusul pelatih kepala Carlos Carvalho de Oliveira asal Brasil, dipastikan tak diperpanjang durasi konraknya.
Meski kemudian General Manager PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI), Ruddy Widodo memberikan clue, timnya pada Liga 1 2021, tetap berkiblat kepada sepak bola bergaya Amerika Latin atau selatan.
Artinya kandidat arsistek anyar Arema nantinya, berasal dari negara yang federasi sepak bolanya berada di bawah bendera CONMEBOL (Confederacion Sudamericana de Futbol/The South American Football Confederation). Atau Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan.
Ruddy juga masih enggan menyebut, tepatnya dari negara mana di kawasan Amerika Selatan. Konfederasi CONMEBOL sendiri memiliki anggota 10 negara. Yaitu Argentina, Brasil, Bolivia, Chile, Kolombia, Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela.
‘’Yang pasti untuk pelatih kepala, dalam bulan ini (Februari, Red.) kami belum ada rencana mencari pelatih pengganti. Nanti saja kalau sudah ada surat resmi, hitam di atas putih, izin kompetisi dari kepolisian. Kalau benar-benar sudah ada, barulah kami mulai berpikir ke arah pelatih baru. Belum bisa bicara nama pelatihnya, atau dari negara mana. Tapi yang jelas Amerika Latin,’’ tandas Ruddy Widodo.
Arema tercatat baru dua kali menggunakan tenaga pelatih kepala dari Amerika Latin. Yaitu Carlos Carvalho de Oliveira dari Brasil (16 September 2020-17 Februari 2021) dan Roberto Mario Carlos Gomez asal Argentina (2 Januari 2020-3 Agustus 2020).
Mario Gomez hanya sempat menjalankan tugasnya, dalam tiga pekan laga Liga 1 2020. Kemudian mundur (3/8/2020), setelah enam bulan kompetisi terhenti. Karena pandemi coronavirus disease 2019.
Bahkan penggantinya, Carlos de Oliveira, juga menganggur lima bulan. Lantaran lanjutan kompetisi tak mendapat izin dari pihak kepolisian.
‘’Sudah ada beberapa agen yang mulai menghubungi kami. Menawarkan calon-calon pelatih baru. Baik lokal maupun asing. Begitu juga tawarkan pemain asing baru. Sementara ini yang lebih utama bagi kami, adalah turun izin kompetisi dulu dari kepolisian. Dengan sendirinya setelah ada izin, baru kami tentukan pelatih baru. Dia juga nantinya yang akan memberikan rekomendasi calon pemain asing dan lokal baru,’’ kata Ruddy.
Arema sendiri sejak terbentuk, 11 Agustus 1987 silam, tercatat pernah ditukangi 23 pelatih. Sembilan diantaranya pelatih mancanegara. Yaitu Carlos Carvalho de Oliveira (Brasil, 2020), Roberto Mario Carlos Gomez (Argentina, 2020), Milomir Seslija (Bosnia and Herzegovina, 2016 dan 2019) dan Milan Petrovic (Slovenia, 2017).
Lima lainnya adalah Wolfgang Pikal (Austria, 2011/2012), Miroslav Janu (Republik Ceko, 2007 dan 2010/2011), Robert Rene Alberts (Belanda, 2009/2010), dan Henk Wullems (Belanda, 2003), serta Terrence ‘Terry’ Wetton (Australia) tahun 2003. Sisanya 14 orang merupakan pelatih domestik atau lokal. (act/rdt)