Malang – Tahun Kerbau Logam pada penanggalan China, diharapkan masyarakat Indonesia bisa saling menghargai dan mengayomi tanpa melihat perbedaan etnis, suku, agama dan budaya. Hal ini dikatakan Presiden Komunitas Berhijab Indonesia Nikmatus Sholikah, kemarin.
“Tanpa terasa, saat ini Kita memasuki Tahun Baru Imlek ke-2572 Kongzili atau tahun 2021 Masehi. Selamat kepada para etnis Tionghoa dan komunitas masyarakat yang merayakannya. Di Tahun Kerbau Logam pada penanggalan China, semoga masyarakat Indonesia bisa saling menghargai dan mengayomi tanpa melihat perbedaan etnis, suku, agama dan budaya, Gong Xi Fa Cai,” ujar Nikmatus Sholikah.
Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang ini menuturkan, kondisi pandemi covid seperti ini, banyak berita yang memukul batin, dengan tingginya angka suspek, perekonomian masyarakat yang lesu dan kekhawatiran masyarakat akan kehilangan pekerjaan atau PHK.
“Masih dalam rangka tahun baru China, sudah sepatutnya Kita menurunkan ego untuk bersatu menghadapi bencana pandemi ini. Kita bersama-sama merangkul kaum minoritas, karena sejatinya hal tersebut ada dalam nilai yang tertuang pada Pancasila di sila ke-3 Persatuan Indonesia dan sila ke-5 keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Semua demi kemakmuran bangsa Indonesia,” papar Nikmatus.
Disisi lain, banyak komunitas Tionghoa dalam sejarah pernah mengalami diskriminasi di era 1990-an. Sehingga saat ini sikap diskriminasi sudah sepatutnya tidak dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
“Kemudian dari sisi pers, diimbau untuk tetap mengedepankan objektivitas dalam membingkai sebuah berita. Sehingga konten berita tak memihak dan adil bagi semua rakyat yang terdiri dari beragam etnis, termasuk etnis Tionghoa,” urai Nikmatus.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim atau LPBI NU Kabupaten Malang, Rurid Rudianto mengatakan, dirinya berharap di tahun Kerbau Logam ini semakin harmoni antara sesama manusia dan alam serta kehidupan.
“Selamat tahun baru Imlek kepada saudara-saudaraku Tionghoa. Semoga di tahun Kerbau Logam ini semakin menambah kekuatan Kita sebagai negara bangsa dalam mengatasi kesulitan, semakin harmoni antara sesama manusia dan alam serta kehidupan,” terang Rurid Rudianto.
Ia memberikan apresiasi atas adanya peran serta dalam akulturasi dan menciptakan persatuan negeri. “Saya memberikan apresiasi atas adanya kontribusi dalam akulturasi dan menciptakan persatuan negara Republik Indonesia,” tutup Rurid Rudianto. (*yan)