
REALISASI: Jalan tembus Toyomerto-Abdul Gani Atas, pertengahan tahun 2021 mulai dibangun.( Foto: Dokumen)
Batu – Masyarakat Kota Batu benar-benar bakal punya akses jalan baru. Pasalnya, jalan tembus Toyomerto-Abdul Gani Atas telah menemui titik temu pengerjaannya. Pertengahan tahun 2021. Pembangunannya bakal dimulai dari jalan keluarnya lebih dulu.
Memantapkan program ini, DPUPR Kota Batu telah meninjau lokasi bersama dengan Perhutani Malang. Jalan tembus ini, akan menggunakan jalan kerja Perhutani. Kepala Sub Seksi Hukum & PPKPS Perhutani Malang, Yoyok Arisanto SH menjelaskan. Rencana jalan tembus Toyomerto-Abdul Gani Atas, baru rencana permohonan. Dikarenakan jalur tersebut melewati kawasan hutan negara yang dikelola Perhutani.
“Untuk mekanismenya, sesuai aturan atau regulasi yang ada penggunaan kawasan hutan. Melalui slot mekanisme pinjam pakai kawasan hutan. Pinjam pakai kawasan hutan ini, sesuai Permen KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). P27 tahun 2018 junto Permen P7 2019,” jelasnya.
Jadi, permohonan itu tetap mengajukannya ke KLHK. Karena regulasi pinjam pakai mutlak ke KLHK. Fungsi Perhutani, sebatas operator. Regulator ada di KLHK. “Hanya saja prosesnya melalui Perhutani, sebagai pengelola kawasan hutan di Jawa dan Madura. Harus ada pertimbangan teknisnya, oleh Perhutani Malang dan Dinas Kehutanan Provinsi Jatim. Sebagai salah satu rekomendasi syarat izin pakai,” jelasnya.
Pada prinsipnya, pihaknya mendukung perjanjian tersebut. Karena memang ada slot di dalam peraturan. Sementara itu, Kabid Bina Marga DPUPR Kota Batu, Dian Fachroni mengatakan, terkait program itu, kegiatan anggaran sementara diperuntukkan pada jalan keluar (exit) atau masuknya saja.
Karena di kawasan Perhutani menunggu tindak lanjut terkait ganti rugi tegakan. Artinya masih menunggu perhitungan teknis dari KLHK. Pengerjaan jalan tembus itu, akan dimulai dari Abdul Gani Atas (Jalibar). Karena jika dimulai dari Toyomerto, masuknya material mengalami kesulitan. Jalannya menanjak, sangat curam serta melewati perkampungan dengan lebar jalan sekitar tiga meter.
“Maka dari itu, pengerjaan akses jalan dimulai dari Abdul Gani Atas. Proses selanjutnya, percepatan atau pembahasan administrasi antara Perhutani, KLHK dan Pemkot Batu. Jika administrasi sudah tercukupi, kami akan mulai menggarapnya,” jelasnya.
Exit jalan tembus di Abdul Gani Atas telah dianggarkan secara reguler. Tinggal menanti persetujuan bersama antara Pemkot Batu, Perhutani dan KLHK untuk penggunaan DK. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses lelang.
“Jumlah total anggaran Jalan Tembus Toyomerto-Abdul Gani Atas ini, sebesar Rp 20 miliar. Anggaran itu untuk pembangunan jalan sepanjang 2,1 kilometer. Baik exit maupun jalan dalam, yang dilakukan bertahap. Rencananya pembagunan exit di Abdul Gani Atas sepanjang 300-400 meter,” tandasnya. (ano/jan)