Malang – Komentar head coach, Carlos Carvalho de Oliveira di beberapa media. Yang menyatakan, dirinya masih mengesampingkan tawaran melatih klub-klub, tampaknya harus segera di respon. Baik klub di Indonesia maupun mancanegara. Ini menyusul reaksi manajemen Arema FC, yang pada akhirnya menyudahi kontrak pelatih asal Brasil ini. Sekaligus ucapkan Adeus. Alias selamat tinggal bagi Carlos de Oliveira.
Direksi PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) memutuskan, tak lagi memperpanjang kontraknya. Yang habis per 17 Februari 2021 mendatang. Bahkan oleh manajemen tim Singo Edan, Carlos de Oliveira dipersilahkan menerima, jika sudah ada tawaran dari klub lainnya. Statusnya telah free club.
‘’Manajemen dan coach Carlos, sudah ada pertemuan akhir minggu ini. Kami harus menyampaikan keputusan direksi, yang diambil dalam rapat direksi di Jakarta, minggu lalu. Intinya, coach Carlos dibebastugaskan setelah kontrak dia habis, per 17 Februari mendatang,’’ jelas General Manager PT AABBI, Ruddy Widodo.
Praktis hanya 153 hari saja, kebersamaan pelatih kelahiran Rio de Janeiro (Brasil), 4 Juni 1961 tersebut, bersama Arema. Sejak resmi diikat kontrak berdurasi pendek, 17 September 2020 lalu. Menariknya, Carlos de Oliveira menjadi satu-satu dari 23 pelatih Arema, sejak 1987, yang dikontrak namun tak pernah sekalipun merasakan laga resmi kompetisi atau Liga 1 2020.
‘’Sudah kami sampaikan alasan utama melepas dia. Nasib kompetisi Liga 1 2021, masih abu-abu. Bahkan buram. Tidak jelas kapan digelar. Jadi kami mempersilahkan beliau menerima, kalau ada klub lain. Beliau sudah tidak ada ikatan kontrak dengan Arema. Kalau begini sama-sama enak. Tidak ada yang merasa terbebani untuk melangkah,’’ tandas Ruddy Widodo.
Lima bulan bersama Arema, tanpa sempat merasakan laga kompetisi resmi, menjadi pengalaman kedua bagi Carlos de Oliveira, sepanjang karirnya. Sebelumnya, dia juga hanya menjadi pelatih pramusim, selama dua bulan. Di klub Becamex Bình Dương asal Vietnam.
Pemilik Carlos Oliveira Soccer Academy New York City tersebut, juga tak pernah menduduki kursi pelatih kepala. Di sebuah kompetisi resmi, selama berkarir di luar Brasil.
Asisten pelatih FC Honka Veikkausliiga/Div.1 Finlandia) musim 2009, asisten pelatih Myllykosken Pallo-47 (Veikkausliiga/Div.1 Finlandia) tahun 2007-2008 dan asisten pelatih Tim Nasional Bolivia (2004-2005).
Di luar nama coach Carlos de Oliveira, yang tak diperpanjang kontraknya, bisa jadi bakal dialami tim pelatih lainnya. Yakni trio asisten pelatih Singgih Pitono, Kuncoro dan Charis Yulianto. Plus pelatih kiper asal Brasil, Martin Goncalves Felipe Americo.
Itu jika durasi kontrak mereka telah selesai. Sementara kick-off Liga 1 2021 tak kunjung ada kepastian kapan digelar. Termasuk jika PSSI, belum juga mendapat izin dari pihak kepolisian. (act/rdt)