Malang – Banyak usaha gulung tikar akibat pandemi covid. Tapi banyak juga yang tetap eksis. Bagi sebagian pengusaha, ini pelajaran survive menjalankan usaha.
“Saya usaha ternak kambing mulai 2018,” ujar M Anwar Khoirudin, warga Dusun Babaan Desa Ngasem Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Ternaknya meliputi kambing PE, kambing Sumbawa dan Kambing Jawa Randu.
Kendalanya adalah, setiap pergantian musim ada saja yang mati. Tapi usaha ini menjanjikan. Faktor potensialnya, pemasaran kambing cukup mudah. Banyak yang membutuhkan. Saat ini, ia punya 150 ekor di kandang. Modal awal dari dirinya sendiri.
Ia bersyukur, karena saat ini sudah punya karyawan. “Alhamdulillah. Sekarang saya ada beberapa karyawan. Perawatan, pemasaran pengiriman ada sendiri,” tutur Khoirudin. Penjualannya hingga ke Kalimantan, NTB, Ngawi dan Malang Raya.
Pemasarannya memanfaatkan digital marketing. Menggunakan Facebook, Instragram dan youtube. “Dijual di pasar hewan, juga digital marketing. Seperti Facebook, Instragram dan youtube,” ujarnya.
Terdampak pandemi juga, namun tidak terlalu signifikan. “Alhamdulillah. Selama pandemi ini tidak begitu berdampak. Untuk awal pandemi, penjualan menurun. Tapi sekarang sudah stabil,” urainya.
Ia juga ingin memberdayakan masyarakat. Berbagi ilmu dan mengajak sinergi. “Harapan saya mulai awal, menciptakan lapangan kerja dan bisa berkembang. Lebih jauh lagi, mengembangkan dunia peternakan Indonesia,” pungkas Khoirudin. (*jan)