Malang – Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya terus bergerak merealisasikan tujuan sebenarnya dari pendirian pendidikan vokasi di Indonesia.
Semangat melakukan perkawinan massal antara vokasi dan industri, dunia usaha dan kerja (INDUKA), yang terus dikumandangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, secara cepat direspon oleh Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya.
Pelibatan INDUKA di dalam kerjasama pendidikan vokasi terus ditingkatkan, mulai dari penyusunan desain kurikulum bersama setiap program studi, menjadi team teaching pengajaran di kelas, kuliah tamu mahasiswa, proses pembimbingan dan supervisi magang mahasiswa selama 2 semester, menguji hasil magang, mengeluarkan sertifikat kompetensi bersama, riset terapan bersama untuk memecahkan masalah di INDUKA, sampai kesiapan INDUKA menyerap lulusan yang kualifikasinya sudah sesuai kebutuhan.
Direktur Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Unti Ludigdo, M.Si, Ak, menegaskan bahwa pendidikan vokasi ibarat menu yang yang diracik bersama, diolah bersama, dicicipi bersama dan akhirnya kompetensinya mampu digunakan sesuai kebutuhan INDUKA.
“Beberapa agenda kerjasama ke depan adalah retooling bagi dosen vokasi untuk bekerja di dunia usaha mitra dan pengujian mata kuliah magang mahasiswa untuk mengeluarkan Sertifikat Kompetensi Pendamping Ijazah (SKPI),” Ujarnya.
Kegiatan sarasehan yang digelar Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya bekerjasama dengan hampir seratus mitra INDUKA pada 2 Februari 2021 lalu, merupakan tindak lanjut hasil koordinasi Vokasi dan INDUKA Bulan Oktober 2020. Kegiatan tersebut difasillitasi oleh Hibah Program Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi (PPPTV) dari Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020 kepada Program Studi Keuangan dan Perbankan dan Desain Grafis Universitas Brawijaya.
INDUKA dan Vokasi sepakat untuk bersama mengembangkan laboratorium teaching factory (TEFA) sebagai wadah melakukan berbagai kerjasama yang saling menguntungkan dan produktif. Sistem kurikulum 3:2:1 untuk Diploma 3 dan 5:2:1 untuk Diploma 4, menjadi kunci keberhasilan perkawinan massal ini. Vokasi membuka ruang seluas-luasnya untuk partisipasi aktif INDUKA untuk terlibat di dalam proses pendidikan vokasi Universitas Brawijaya.
Kegiatan sarasehan yang dibuka oleh Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS., dan dihadiri oleh seluruh wakil rektor Universitas Brawijaya, mengapresiasi harapan INDUKA yang hadir dan sudah memiliki Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) sebagai dasar legalitas kerjasama dan meminta INDUKA yang belum memiliki untuk segera bersama melakukannya.
Selain itu, Rektor Universitas Brawijaya juga melakukan penandatanganan MoU dengan beberapa INDUKA secara simbolis dan ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoA oleh Direktur Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Unti Ludigdo, M.Si, Ak. Lebih lanjut, Direktur meminta INDUKA terus merealisasikan konsep perkawinan massal dengan memperkuat dan mengembangkan skema-skema kerjasama yang saling menguntungkan melalui TEFA.
Kebijakan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi nomor 26 Tahun 2016 tentang rekognisi pembelajaran lampau (RPL), akan segera disusun, sehingga memberikan legalitas formal praktisi INDUKA untuk aktif dalam dalam pendidikan vokasi.
Direktur Vokasi menyambut baik masukan tersebut dan akan memperkuat materi pembelajaran softskill bagi mahasiswa. Peserta juga meminta Direktur Vokasi untuk memperkuat kerjasama ini di tingkat program studi dengan INDUKA terkait, melalui pertemuan kegiatan rutin sehingga berbagai kendala yang terjadi selama proses pembimbingan magang mahasiswa, dapat segera diatasi.
Beberapa INDUKA juga menyampaikan bahwa mahasiswa magang yang memiliki kompetensi keahlian dan etos kerja yang bagus juga diminta menjadi pegawai oleh klien dan mitra usaha INDUKA. Waktu magang yang cukup lama dan menjadi kurikulum wajib selama 2 semester benar-benar memberikan keuntungan bagi INDUKA untuk membimbing dan mengembangkan bakat mahasiswa sehingga menjadi lulusan siap rekrut di dunia kerja. Hasil pemagangan yang nantinya akan diuji bersama dengan antara dosen vokasi dan praktisi, mendorong mahasiswa untuk serius menerapkan ilmunya dari kampus, mengembangkan teknik-teknik penyelesaian masalah di dunia kerja dan memanfaatkan waktu magang secara efektif dan produktif.
Dengan masukan peserta, maka kegiatan evaluasi magang mahasiswa ini akan ditindaklanjuti oleh Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya dengan melakukan koordinasi rutin setiap 3 bulan sekali dan diharapkan juga bagi Program Studi untuk melakukan dengan INDUKA terkait secara periodik baik dengan daring maupun luring.
Kegiatan ini diikuti dari secara antusias oleh praktisi berbagai INDUKA ini, antara lain BRI dan BCA Cabang Malang, BUMN, Instansi Pemerintahan, Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Kantor Konsultan Pajak (KKP), industri kreatif multimedia dan software house, Kantor Notaris, dan Lembaga Sertifikasi Profesi yang berada di bawah koordinasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan dunia kerja lainnya.(rls)