Malang – Pemkot Malang menggelar workshop: Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kota Malang. Dihadiri Walikota Malang-Drs H Sutiaji, Sekretaris Daerah-Drs Wasto SH MH dan narasumber Wawan Sobari S.IP MA PhD dari Universitas Brawijaya.
Workshop di NCC Balai Kota Malang ini, untuk memberikan stimulan gerak langkah harmonisasi. Untuk menumbuhkan berbagai kreatifitas yang inovatif. Di kalangan perangkat daerah, unit kerja perangkat daerah, maupun badan usaha milik daerah. Agar berkolaborasi bersama, memberikan pelayanan publik yang prima pada masyarakat.
“Karena inovasi kita, mempunyai nilai manfaat bagi masyarakat,” ujar Walikota Malang Sutiaji dalam sambutannya.
Kompetisi ini, muaranya memberikan pelayanan publik pada masyarakat. Ini menjadi salah satu kunci penting penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Pemerintah mendorong inovasi dengan tambahan dana insentif daerah. Sebagai pembiayaan atau pendapatan dalam pembangunan daerah.
“Mendorong kita berinovasi. Sehingga dana insentif daerah sekarang, bukan diberikan secara cuma-cuma. Tapi basicnya adalah, daerah yang inovatif, mampu memperoleh dana insentif daerah,“ ujar Pak Aji panggilan akrab Walikota Malang.
Selanjutnya, Wawan Sobari dari FISIP UB menyampaikan materi: Memahami Penilaian dan Penulisan Proposal Inovasi Pelayan Publik. Wawan menyampaikan beberapa inovasi Kota Malang sukses menembus sengitnya persaingan kompetisi. Baik tingkat provinsi maupun nasional.
“Brexit keunikannya sangat jelas. Inovasi puskesmas Janti sangat clear. Dia punya pelayanan yang inklusif,” ujarnya.
“Pasar itu tidak jujur, timbangan tidak presisi. Kemudian cara melayani pembeli dan sebagainya tidak bagus. Maka, inovasi Sepasar Pedas itu, coba diselesaikan. Itu contoh bermanfaat,” lanjut Sobari.
Harapannya, workshop ini menjadi percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik di Kota Malang. Dapat terdorong sehingga tumbuh model-model pelayanan yang inovatif serta menginspirasi. (*jan)