Batu – Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Batu, masih terus bertambahnya. Meski segala upaya sudah dilaksanakan. Salah satunya dengan melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Namun hal tersebut belum memberikan angin segar. Terhadap penurunan kasus Covid-19 di Kota Batu. Yang hingga kemarin, sudah menyentuh angka 1.184 orang. Meski yang dinyatakan sembuh juga sudah 1.059 pasien.
PPKM yang sudah digelar selama lebih dari tiga pekan, namun tingkat persebaran Covid-19 masih bisa dikatakan tinggi. Rata-rata angka persebaran setiap harinya, mencapai lima orang pasien positif Covid-19. Bahkan bisa lebih.
Bukan itu saja, hanya sepekan Kota Batu merasakan berada di area zona kuning persebaran Covid-19. Setelah itu, harus turun lagi ke zona oranye persebaran Covid-19.
Oleh sebab itu, mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, seperti membeludaknya pasien Covid-19, dengan gejala sedang, Dinas Kesehatan mengajukan tambahan shelter. Sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, drg. Kartika Trisulandari mengatakan, sebenarnya bukan melakukan penambahan. Namun lebih tepatnya sebagai antisipasi. Untuk mem-back up apabila terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
‘’Walaupun sebenarnya satu shelter saja sudah dirasa cukup. Tapi kami wajib selalu membuat back up,” ujarnya kepada Di’s Way Malang Post.
Meskipun ada penambahan shelter, kata Kartika, dirinya berharap, keberadaan shelter baru itu tak terpakai. Hanya sebagai bentuk persiapan saja. Shelter cadangan itu, merupakan salah satu bentuk dari keberlanjutan penanganan Covid-19 di tahun 2021.
Seperti yang dijelaskan Kartika, tambahan shelter itu rencananya berada di Aram YPPI dan El Hotel Kartika Wijaya. ‘
’Untuk El Hotel telah diinfokan ke pusat. Dan sudah mendapatkan izin. Tinggal menunggu persetujuan satgas. Disetujui atau tidaknya menjadi shelter,’’ jelas Kartika.
Lebih lanjut, jika nantinya pengajuan itu benar-benar telah disetujui. Tinggal menunggu SK penunjukkan shelter. Sementara itu mengenai akomodasi, nantinya setiap pasien yang masuk akan dianggarkan Rp 300 ribu per hari. Diwujudkan dengan berbentuk fasilitas tiga kali makan dan dua kali snack.
Untuk diketahui, saat ini Kota Batu telah memiliki satu shelter untuk tempat isolasi pasien Covid-19 di Kota Batu. Yakni di Hotel Mutiara Baru.
‘’Untuk saat ini, di shelter hotel Mutiara Baru terdapat 18 penghuni, yang melakukan isolasi. Dari total kamar yang tersedia sebanyak 90 kamar,’’ tandasnya.
Sementara itu untuk program vaksinasi, telah digulirkan di Kota Batu sejak Kamis lalu (28/1). Vaksinasi akan dilakukan secara bertahap. Dengan target 70 persen dari populasi penduduk Kota Batu yang mencapai lebih dari 200 ribu jiwa.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Komisariat Kota Batu, dr. Susana Indahwati menjelaskan, untuk proses vaksinasi suntikan ke dua, dilakukan dua minggu setelah pelaksanaan vaksinasi pertama.
‘’Tepat di tanggal 11 Februari 2021. Akan dilakukan penyuntikan ke dua. Bagi yang sudah dilakukan vaksinasi,’’ ujarnya.
Dikatakan, target vaksin akan diberikan kepada 70 persen populasi penduduk Kota Batu. Hal ini untuk membentuk kekebalan komunitas. Kekebalan komunitas atau herd immunity adalah kondisi ketika sebagian besar populasi imun atau kebal dari paparan penyakit menular. Kondisi ini memberikan perlindungan tidak langsung (herd effect) kepada yang tidak imun.
‘’Jadi tinggal hitung saja, 70 persen dari total penduduk Kota Batu. Lalu kita hitung berapa jumlah vaksin untuk mendukung herd immunity,’’ terang Susan. (ano/rdt)