Jakarta – Jadwal PSSI menggelar kongres tahunan, pada 29 Mei 2021, tidak berdampak dengan rencana jadwal kick off kompetisi Liga 1 2021.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita menyebutkan, pada dasarnya sebagian besar klub menyarankan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021 digelar setelah lebaran.
Meski begitu, PSSI dan PT LIB harus lebih dulu mengantongi izin dari pihak kepolisian sebelum menggelar kick-off Liga 1.
‘’Hubungannya pasti ada. Tapi kami kemarin mendapatkan masukan dari klub. Kebanyakan (usulan) setelah lebaran aja. Jadi patokannya setelah lebaran bukan setelah kongres. Nanti setelah lebaran itu, apakah bulan Juni akhir atau apa. Lagi dihitung tanggal yang tepat,’’ kata Akhmad Hadian Lukita.
Seperti yang diketahui, PSSI dan PT LIB telah memutuskan untuk menghentikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020. Karena pandemi Covid-19 yang tidak berkesudahan. Saat ini, PSSI dan PT LIB harus segera menyiapkan kompetisi musim 2021.
Terkait kongres itu sendiri, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan jika kongres itu diadakan secara tatap muka. Opsi tatap muka diambil lantaran jalannya kongres, sangat penting diadakan secara langsung.
‘’Keputusan rapat Exco, kongres PSSI 2021 akan dilaksanakan secara tatap muka dan digelar seusai Hari Raya Idul Fitri, pada 29 Mei 2021. Exco PSSI memilih tanggal tersebut karena kami berharap pandemi Covid-19 sudah mereda,’’ kata Ketum PSSI seperti dikutip dari laman resmi PSSI.
‘’Mengapa Kongres Tahunan PSSI harus tatap muka? Hal ini karena Exco PSSI menganggap penting untuk dilaksanakan secara tatap muka,’’ jelasnya.
Iriawan tak ingin jika kongres berjalan secara daring, yang kemudian terjadi kendala sambungan internet yang tidak bagus. Seperti diketahui anggota pemilik suara PSSI tersebar di berbagai pelosok Tanah Air.
‘’Kami tidak ingin ketika jaringan internet bermasalah saat pemilik suara mengutarakan pendapat. Kami (PSSI) tidak ingin ada kesan PSSI membungkam suara voters. Kami ingin melihat langsung interaksi dengan voters. Selain itu untuk menjaga statuta dan marwah PSSI,’’ kata Iriawan.
Meski Kongres berlangsung 29 Mei, dalam waktu dekat PSSI berencana melakukan pertemuan dengan seluruh Asprov PSSI untuk menyampaikan rancangan program-program PSSI tahun 2021.
Selain itu, menentukan tempat Kongres Tahunan 2021 direncanakan digelar di Jakarta atau di sekitar Jakarta.
Terpisah, Arema FC sendiri mendukung keputusan PSSI, yang akan menggelar kongres secara tatap muka. Bukan lewat virtual.
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo menyebut, tatap muka lebih banyak memiliki keuntungan dari pada rapat secara virtual. Terlebih untuk agenda sepenting kongres tahunan PSSI.
‘’Jika kongres dilakukan secara virtual, akan banyak perwakilan yang mengalami kesulitan untuk berpartisipasi. Karena luasnya wilayah Indonesia dan adanya perbedaan waktu,’’ kata dia.
Selain itu, sinyal juga menjadi salah satu alasan Ruddy, mendukung PSSI memilih kongres dilakukan dengan tatap muka. ‘’Kalau virtual banyak yang tidak berkenan, karena waktu dan jarak,’’ kata Ruddy. (act/rdt)