Batu – Pemilihan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim periode 2021-2024 telah masuki babak tes tulis. Setelah sebelumnya, pada babak awal telah dilakukan tes administrasi. Untuk tes adminitrasi ini sendiri diikuti oleh 128 orang peserta.
Namun, sebanyak 28 orang harus tersingkir dari tes administrasi itu. Dan hanya menyisakan 100 orang untuk maju mengikuti tes tulis. Yang berlangsung di Golden Tulip Holland Resort, Kota Batu, Sabtu kemarin.
Sayangnya dari 100 peserta yang berhak maju mengikuti tes tulis itu. Hanya 66 orang peserta saja yang datang. Untuk memperebutkan 14 kursi komisioner KPID Jatim. Dengan rincian 7 orang komisioner dan 7 orang cadangan komisioner.
Kepala Diskominfo Jatim, Benny Sampirwanto menjelaskan, bagi para peserta yang mengikuti tes tulis ini. Sebelumnya telah melalui seleksi administrasi. Sedangkan untuk pengumuman dari hasil tes tulis ini akan disampaikan pada tanggal 11 Februari mendatang.
“Setelah melewati tes tulis ini. Para peserta akan masih akan melewati serangkaian tes. Yakni tes psikologi, debat publik, dan tes wawancara,” ujarnya kepada Di’s Way Malang Post.
Setelah itu, lanjut Benny, pada tahap terakhir pemilihan KPID Jatim ini. Akan berlanjut pada tahap uji kelayakan dan kepatutan. Dihadapan Komisi A DPRD Provinsi Jatim.
Seperti yang dijelaskan dia, saat ini sudah ada empat calon komisioner yang dinyatakan lolos seleksi. Keputusan itu berdasarkan rapat yang dilakukan oleh tim pansel. “Kedepannya, anggota tim KPID harus berkompetisi, berintegritas dan mendedikasikan diri. Demi membentuk anggota KPID yang andal dan berintegritas,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini peran media mainstream sangat begitu penting. Setidaknya ada 10 peran media yang sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah sebagai penyebar informasi, hiburan, dan pendidikan. Serta yang terbaru sebagai lembaga anti hoax.
Oleh sebab itu, media massa berperan sebagai arus utama. Sedangkan fungsi KPID sebagai pengontrol terhadap konten siaran. Kemudian berperan memberikan izin siaran dan memberikan edukasi siaran yang sehat.
Ia berharap, bagi komisioner terpilih. Nantinya bisa melek teknologi informasi. Seiring dengan pesatnya perkembangan internet di masa kini. Karena KPID sendiri merupakan sebuah lembaga yang krusial. Karena hegemonia media penyiaran sangat berpengaruh besar sehingga akan berdampak pada tumbuh kembang anak, baik bertutur maupun berperilaku.
“Keberadaan dan peran KPID sangat begitu penting. Karena mereka bertugas untuk mengawasi konten penyiaran. KPID juga bisa mengarahkan konten yang berbasis hiburan edukasi,” jelasnya.
Dijelaskan dia, pemilihan lokasi tes di Kota Batu ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, Kota Batu merupakan kota yang tenang. Dengan suasana alam yang sangat mendukung. Sehingga, Kota Batu sangat cocok untuk dipilih menjadi lokasi tes komisioner KPID. “Karena Kota Batu adalah kota yang tenang. Sehingga sangat cocok untuk dipilih menjadi lokasi tes ini. Karena peserta juga memerlukan ketenangan dalam melakukan tes,” tandasnya.
Sementara itu, anggota tim pansel pemilihan KPID, Errol Jonathans mengulas komisi penyiaran maka tak lepas dari industri penyiaran televisi dan radio. Di era internet seperti saat ini penyiaran saling terintegrasi. Untuk membentuk konvergensi media.
“Maka dari itu, komisioner harus lebih jeli dalam memantau produk siaran. Terutama pada penyiaran secara teresterial. Karena, penggunaan frekuensinya diamanatkan sebagai ranah publik,” jelas Errol.
Maka dari itu, perlu mengedepankan dan dikembalikan pada kepentingan publik. Apalagi, kata Errol, dengan perkembangan teknologi informasi di era internet. Para komisioner terpilih harus memiliki kapasitas aspek-aspek regulasi penyiaran. Termasuk juga manajemen industri penyiaran di Indonesia. “Khusunya pada penyiaran di Jatim. Sehingga industri penyiaran Jatim bisa maju dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya. (ano/yan)