Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yakin, vaksin Covid-19 produksi dalam negeri, akan lebih cocok untuk orang Indonesia.
Vaksin produksi PT Bio Farma, kata Muhadjir, nantinya akan diperuntukkan bagi masyarakat umum. Produksi vaksin tersebut juga bertujuan agar Indonesia tidak tergantung dengan vaksin buatan luar negeri.
‘’Sekarang ini bibitnya sudah di kita. Jadi nanti akan diproduksi. Insyaallah lebih cocok untuk orang Indonesia. Karena diproduksi sendiri,’’ ujar Muhadjir seperti dikutib dari siaran pers.
Muhadjir mengatakan, produksi vaksin dilakukan secara masif, dengan prosedur ketat. Bahkan, Presiden Joko Widodo menargetkan, vaksin dapat digunakan untuk masyarakat umum pada Februari mendatang.
Sementara untuk vaksin yang ada saat ini, kata Muhadjir, pemerintah masih melakukan vaksinasi secara bertahap. Diutamakan untuk para tenaga kesehatan.
‘’Vaksinasi Covid-19 diutamakan tenaga kesehatan dulu. Ini bisa dilakukan per institusi. Tapi juga dianjurkan dilakukan secara massal sehingga lebih cepat,’’ kata mantan Rektor Universitas Muhamadiyah Malang ini.
Setelah tenaga kesehatan, kelompok yang akan menerima vaksin yakni petugas pelayanan publik seperti TNI/Polri. Terutama, anggota TNI/Polri yang bertugas mengamankan disiplin protokol kesehatan serta para guru.
Sementara itu Juru Bicara Pemerintah untuk vaksinasi Covid-19, Bambang Heriyanto mengatakan, distribusi vaksin untuk 900 ribu tenaga kesehatan, telah dilaksanakan pada 21-27 Januari 2021. Dilakukan melalui dua jalur. Darat dan udara.
‘’Total 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 telah dikirimkan pada tahap kedua ini. Vaksin yang dikirimkan adalah vaksin produk Sinovac. Yang telah dinyatakan halal dan suci oleh MUI. Serta mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Only/EUA) dari Badan Pengawas Makanan dan Obat (Badan POM),’’ kata Bambang.
Standarisasi distribusi pengiriman vaksin Covid-19 meliputi keamanan dalam jalur rantai dingin (cold chain) sesuai rekomendasi.
‘’Selama pengiriman berlangsung, vaksin Covid-19 dijaga di suhu tertentu. Yaitu tetap pada rentang 2-8 derajat celcius. Posisi dan suhu selama dalam perjalanan dari Bio Farma hingga titik akhir pengantaran selalu dipantau,’’ kata Bambang, yang juga merupakan Corporate Secretary PT. Bio Farma.
Distribusi vaksin bukanlah hal baru bagi Bio Farma. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini telah berpengalaman dalam kegiatan pengiriman vaksin ke pelosok negeri, untuk berbagai kepentingan program imunisasi lainnya. Sebelum era pandemi Covid-19.
‘’Prinsip kerja distribusi vaksin dilaksanakan memenuhi standar yang berlaku yaitu good distribution practice (GDP) alias cara distribusi obat yang baik ( CDOB),’’ kata Bambang.
Proses pendistribusian vaksin Covid-19 juga didukung oleh fasilitas kesehatan, yang ada di seluruh Indonesia.
‘’Telah disiapkan lebih dari 10 ribu puskesmas serta fasilitas kesehatan lainnya,’’ katanya. Bambang mengharapkan, masyarakat Indonesia bersama-sama mendukung program vaksinasi Covid-19 demi pulihnya kesehatan dan bangkitnya perekonomian.
Vaksinasi bertujuan untuk mencapai herd immunity, sebagai pagar bagi orang-orang yang tidak bisa divaksin karena usia atau penyakit dan atau faktor lain.
‘’Namun perlu diingat, vaksin memang penting. Ttapi tidak bisa terlepas dari protokol kesehatan 3M. Jadi, walaupun nantinya sudah divaksin Covid-19, harus tetap disiplin 3M,’’ pungkas Bambang. (rdt)