Malang – Dua kali warga Desa Sambigede ini tertabrak kereta api. Namun beda lokasi. Musibah kedua, Selasa (26/1) siang. Merenggut nyawa korban. Ia diduga pakai headset ponsel saat menyetir mobil. Lewat perlintasan KA tanpa palang pintu.
Adalah Yusuf Winarto (53) warga Desa Sambigede RT 20 RW 07, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Pemilik toko sembako yang cukup dikenal itu, meninggal seketika usai mobil terseret KA Penataran.
“Benar, lokasi di Kuncoro. Perlintasan jalur kereta tanpa palang pintu,” ungkap Kapolsek Sumberpucung, AKP Effendy Budi Wibawa, yang turun ke lokasi kejadian. Jarak lokasi dengan polsek cukup dekat. Hanya berkisar satu-dua kilometer.
Berdasarkan keterangan saksi, korban diduga mendengarkan musik saat naik mobil. Terlebih laju pandangannya kurang waspada saat berbelok di lokasi kejadian. Mobil dan KA Penataran meluncur searah.
“Saya kenal sosok korban. Betul, pernah Mas Usup tertabrak di Jatiguwi. Dia punya toko, dulu mobilnya sedan kalau tidak salah,” ujar Siwo warga Sumberpucung. Sekitar pukul 11.30, KA Penataran melaju dari Malang menuju Blitar. Sedang korban naik mobil minibus KIA N 802 D, dari Timur ke Barat.
Namun ia akan melintasi jalur perlintasan tanpa palang pintu atau arah Selatan tepat di Jl Kuncoro Sambigede. Braak!!! Bersamaan itulah badan mobil tertabrak KA Penataran. Meski masinis telah menyalakan klakson. “Korban pernah tertabrak sebelumnya di Jatiguwi. Selamat. Hari ini, tertabrak lagi. Dia mendengar musik infonya,” sebut Effendy.
Mobil KIA terseret sejauh lima meteran. Kondisinya ringsek masuk areal sawah. KA sempat berhenti. Warga mengetahui bila di perlintasan itu memang sering terjadi tabrakan kereta api. Nyaris dua tahun sekali terjadi kecelakaan. (san/jan)