Jakarta – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), buka suara terkait pembatalan Liga 1 dan Liga 2 2020. Adapun faktor yang membuat Polri belum memberikan izin, karena angka penyebaran Covid-19 di Indonesia, masih begitu tinggi.
Hal tersebut diutarakan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, menjawab pertanyaan seputar nasib kompetisi Liga 1 musim 2020.
‘’Masyarakat yang terkena Covid-19 masih tinggi, (pertimbangan Polri yang belum dapat menerbitkan izin keramaian),’’ kata Argo Yuwono secara singkat, seperti dilansir dari BolaSport.com.
Fakta penyebaran Covid-19 di Indonesia, yang masih sangat tinggi pun memang benar demikian. Tercatat, hingga Jumat (22/1), kasus positif virus corona telah mencapai angka 965.283, 781.147 sembuh dan 27.453 meninggal dunia.
Sementara itu, kompetisi musim 2020 yang diputuskan batal bergulir tak terlepas dari masukan klub Liga 1 dan Liga 2 dalam pertemuan dengan PT LIB, Jumat (15/1). Pada pertemuan itu, mayoritas klub meminta kompetisi musim 2020 dihentikan sehingga dapat fokus mempersiapkan kompetisi musim 2021.
PSSI kemudian telah resmi membatalkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 pada Rabu (20/1). Keputusan tersebut memupus harapan klub-klub Indonesia, untuk kembali berkompetisi di Liga 1 atau Liga 2 pada Februari 2021. Jadwal yang direncanakan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Keputusan PSSI yang membatalkan kompetisi musim 2020 juga mengundang respon dari sejumlah klub. Sementara itu, PSSI akan membahas kompetisi musim 2021 lebih lanjut dalam kongres tahunan yang direncanakan berlangsung pada Februari.
Sementera itu terpisah, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita mengungkapkan, klub kontestan Liga 1 2020 meminta kompetisi dimulai usai Idul Fitri 1442 Hijriah atau 13 Mei 2021. ‘’Dari hasil masukan klub, Liga 1 2021 diminta digelar setelah lebaran,’’ katanya.
Hadian Lukita mengaku, ada juga kemungkinan izin keluar sebelum jadwal tersebut. Andai itu terjadi, lanjutnya, bisa saja ada pertandingan pramusim, uji coba antarklub, atau laga lain.
‘’Jangan sampai klub kosong agenda. Kami harus tahu ada agenda nasional apa lagi. Semoga tidak ada yang butuh pengamanan ketat, supaya liga nggak diberhentikan,’’ tuturnya.
Dengan adanya pertandingan atau turnamen pramusim, akan sangat memungkinkan karena waktu yang panjang, PT LIB bisa menyiapkan hal tersebut. Apalagi jika lanjutan kompetisi tidak mungkin, bisa diadakan test case seperti itu. Jika nantinya turnamen pramusim diizinkan, sudah pasti kompetisi juga mendapat izin.
Jika ada turnamen pramusim, kompetisi baru mungkin dimulai pada Juli atau Agustus. Jika itu benar, kompetisi di Indonesia mulai melangkah berbarengan dengan kompetisi di Eropa.
PSSI sendiri sebelumnya telah memerintahkan kepada PT LIB untuk membuat format dan jadwal kompetisi musim 2021. Akan ada beberapa opsi start kompetisi. Dari Maret sampai dengan Mei atau usai lebaran.
‘’Jangan sampai rancangan jadwal tidak sinkron dengan PON, SEA Games, atau Piala AFC. Kami merancang skema formatnya, tapi ini bersifat usulan, nanti kembali ke PSSI,’’ tegasnya. (act/rdt)