Malang – Sumber daya alam Indonesia tak diragukan potensinya. Termasuk Malang Raya. Salah satunya adalah peternakan sapi perah. Seperti di Jabung Kabupaten Malang.
Kondisi geografis Indonesia yang subur memunculkan falsafah ‘apa pun yang dilempar akan tumbuh’. Tapi ini juga mengakibatkan masyarakat terlena.
Sehingga pada beberapa sektor, pengembangan SDM belum menjadi prioritas. Padahal SDM inilah yang kedepannya bisa memaksimalkan potensi SDA.
“SDM yang berbobot sangat penting dalam pengembangan usaha. Karena besarnya modal secara materi dan kelengkapan sarana prasarana saja belum cukup,” ujar Dekan Fapet UB Prof Dr Sc Agr Ir Suyadi MS IPU.
Apalagi usaha kecil dan menengah. Agar mampu mengikuti persaingan dagang global. Maka penguatan sumber daya manusianya menjadi penting. Faktor utama penentu keberhasilan.
Ini disampaikan Suyadi, dalam Wisuda Sekolah Lapang Angkatan II Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB). Karena masih pandemi covid-19, maka dilakukan virtual. Pesertanya 14 wisudawan.
Dr Ir Tri Eko Susilorini MP IPM ASEAN Eng ketua pelaksana disebut juga Kepala Sekolah Lapang Peternak. Ia memaparkan. Saat ini kelompok ternak di KAN Jabung memiliki permasalahan utama. Ini menghambat produktivitas ternak. Soal pemilihan bibit dan pakan ternak.
“Permasalahan tersebut muncul akibat kurangnya pengetahuan peternak akan manajemen beternak. Apabila dapat terselesaikan, Insya Allah akan meningkatkan produktivitas ternak sapi perah,” jelasnya.
Pelaksanaan sekolah lapang memiliki empat tahap. Pertama, siswa dibekali materi tentang kelembagaan, motivasi, manajemen, bibit, reproduksi, sanitasi dan sebagainya.
Tingkat kedua, ditugaskan untuk mencari berbagai permasalahan yang dihadapi peternak. Kemudian didampingi tim Fapet UB untuk menemukan solusinya.
Tingkat ketiga, difokuskan untuk mempelajari bisnis. Keempat, penerapan teknologi industri.
Sekolah Lapang ini, kerjasama dengan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung. Ini merupakan langkah akademisi dalam mengembangkan keahlian dan wawasan peternak melalui pengajaran, pendampingan dan penyuluhan.
Sekolah angkatan kedua ini sempat terkendala pandemi. Namun tetap bisa terlaksana. Pertemuan dilakukan secara daring. Tetap berjalan lancar
“Kami antusias sekali. Semoga ilmu yang kami peroleh bermanfaat untuk pengembangan peternakan sapi perah di KAN Jabung,” ungkap Siska Norma Prasasti, salah satu peserta wisuda. (roz/jan)