Malang – Unisma (Universitas Islam Malang) mengacu Surat Edaran Walikota Malang Nomor 30 tahun 2020. Tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian covid-19.
Maka memutuskan menggelar wisuda ke-64 secara daring. Menariknya, keputusan ini diambil melalui voting. Disebar ke seluruh calon wisudawan/wisudawati.
Wakil Rektor I Unisma, Prof Drs H Junaidi MPd PhD mengatakan: Sebenarnya wisuda ke-64 sudah siap dilaksanakan sejak pertengahan Desember 2020. “Awalnya kami sudah siap luring dengan mekanisme 4 kali tahapan. Hanya saja karena pandemi dan keluar SE dari pemerintah, maka kami harus mentaati dengan menunda wisuda periode 64,” ungkapnya, Jumat (15/1).
Pihak kampus memberikan pilihan kepada mahasiswanya yang akan wisuda. Antara lain, wisuda daring (dalam jaringan) yang bisa dilaksanakan secepatnya. Atau wisuda luring (luar jaringan) yang baru bisa berlangsung setelah kondisi memungkinkan.
“Dari hasil voting tersebut, ternyata mayoritas mahasiwa kami menginginkan wisuda daring. Akhirnya kami atur mekanismenya, dengan satu kali pelaksanaan,” terangnya.
Nantinya para wisudawan/wisudawati akan mengikuti prosesi wisuda di lokasi masing-masing. Namun tetap ada perwakilan masing-masing Prodi (Program Studi) yang hadir di tempat upacara. Pasalnya, rapat senat terbuka tetap dilaksanakan secara luring.
“Total mahasiswa kami yang akan mengikuti wisuda adalah 1401. Sedangkan nanti ada 30 perwakilan tiap Prodi. Mengikuti wisuda luring ditambah komponen senat, total sekitar 50 orang. Penyelenggaraannya di auditorium. Kapasitas 7000 orang. Hanya kami isi maksimal 50 orang,” tandasnya.
Berkaitan dengan berubahnya metode prosesi wisuda dari luring menjadi daring, Prof Junaidi menegaskan. Ada pengembalian biaya wisuda kepada mahasiswa. “Pengembalian mencapai 50 persen. Tidak semua dikembalikan karena perlu diketahui, biaya wisuda tidak hanya sebatas untuk prosesi saja. Melainkan cetak ijazah, yudisium dan fasilitas penunjang kelulusan wisuda lainnya,” paparnya.
Mekanisme pengembalian, mahasiswa diwajibkan menyerahkan nomor rekening bank. Kemudian validasi dengan mengirim foto buku tabungan. Sehingga bagian keuangan Unisma segera mentransfer pengembalian biaya.
Wakil Rektor berkacamata ini, pelaksanaan wisuda akan dioptimalkan dengan durasi maksimal 170 menit. “Kita upayakan selesai secepat mungkin. Jadi pemberian reward wisudawan terbaik sudah kita rekam tadi,” terangnya
Salah satu wisudawati terbaik, Jumat (15/1) pagi, saat menerima reward menceritakan kesannya menempuh pendidikan di Unisma.
“Saya di sini mendapatkan ilmu agama yang lebih. Jadi ketika selesai profesi dokter, kami bisa mengembangkan ilmu kami dan ilmu agama. Itu sangat membantu ketika sudah terjun ke masyarakat,” ungkap wisudawati terbaik Program Profesi Dokter, Ike Ummi Mahmudatul Atiqoh.
Lulus dengan IPK 3.7. Dia bercerita sempat mengalami masa sulit saat kuliah. “Saat ayah saya meninggal. Saya harus berjuang membiayai biaya sehari-hari saat kuliah. Meski ada bantuan dari keluarga besar. Namun saya tidak ingin merepotkan. Sambil kuliah, saya kerja serabutan,” ceritanya. Perjuangan wanita asli Probolinggo ini, berhasil lulus berpredikat ‘dengan pujian’.
Wisudawan terbaik asal Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Andri Jamaul Rifiyani. IPK-nya sempurna 4.0. “Saat kuliah, saya pernah ikut pertukaran pelajar di Taiwan selama satu semester. Ambil mata kuliah linguistik. Selain itu, sering ikut lomba menulis esai,” terangnya.
Pria yang akrab disapa Andri ini, menceritakan awal keputusannya masuk jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. “Selepas lulus SMA, saya tidak lolos SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Akhirnya saya ke Pare belajar Bahasa Inggris. Dari situ, saya ingin memperdalam ilmu dengan masuk jurusan ini,” tutupnya. (roz/jan)