Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, melakukan konferensi pers virtual melalui zoom. Membahas tentang vaksin yang akan diberikan kepada para atlet, ofisial dan pelatih. Terutama yang akan bertanding. Baik dalam ajang internasional maupun nasional jika memungkinkan.
Zainudin Amali juga mengomentari tentang kelanjutan kompetisi olahraga nasional, terutama Liga 1 2020. Sebagaimana diketahui, sejak pandemi terjadi di Indonesia, semua kegiatan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang tidak mendapatkan izin dari kepolisian.
Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga (cabor), yang cukup terdampak oleh pandemi. Zainudin Amali pun berharap, proses vaksinasi yang mulai dijalankan pemerintah akan memberi jalan pada kompetisi sepakbola Tanah Air, agar bisa bergulir kembali.
Namun Zainudin Amali menekankan, keputusan akhir tetap ada di kepolisian yang berwenang untuk mengeluarkan izin. Karena tidak ada pihak yang bisa menekan kepolisian dalam menjalankan tugasnya.
Zainudin pun menyebut, kepolisian adalah pihak yang bertanggung jawab, atas keselamatan masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, menurut Menpora, kepolisan harus berpikir dengan matang, sebelum mengizinkan sebuah kegiatan yang mengumpulkan orang-orang di tengah pandemi digelar.
‘’Saya sudah menyampaikan kepada pihak yang punya otoritas melakukan vaksin ini. Supaya atlet dan ofisial diberikan kesepatan di awal. Khususnya mereka yang akan menuju ajang-ajang. Bahkan kalau memungkinkan, saya pernah menyampaikan, bukan hanya ajang internasional, tetapi dalam negeri juga,’’ kata Zainudin.
‘’Misalnya, daerah-daerah yang sedang mempersiapkan atletnya untuk PON. Kita harus fasilitasi untuk vaksinnya. Akan Tetapi, sekali lagi, kita hanya di dalam area mengumpulkan data untuk meminta kepada otoritas yang menangani vaksin bisa mewujudkan ini,’’ tuturnya.
Sementara itu, manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), memberikan tanggapan mengenai kemungkinan tidak dilanjutkannya kompetisi Liga 1 2020 dan diganti dengan musim baru Liga 1 2021. Menurut Direktur PT PBB, Teddy Tjahyono, pihaknya tidak ingin berandai-andai mengenai masa depan kompetisi Liga 1 2020 yang sudah dihentikan sejak pertengahan Maret lalu karena pandemi corona atau covid-19.
Sejauh ini, belum ada kejelasan mengenai masa depan kompetisi. Namun jika Liga 1 2020 dihentikan, otomatis peluang Persib untuk mempertahankan posisi puncak klasemen akan berakhir. Skuad Maung Bandung pun, harus berjuang dari awal lagi saat Liga 1 2021 digulirkan.
Menurut Teddy, perjuangan Persib untuk meraih gelar juara Liga 1 2020 masih panjang, lantaran baru melakoni tiga pertandingan. Sehingga, tidak bisa disimpulkan timnya dirugikan jika kompetisi Liga 1 2020 tidak dilanjutkan.
‘’Kami tidak berpikir seperti itu. Perjalanan masih sangat panjang. Baru main tiga kali dan masih ada 31 kali pertandingan, jadi tidak bisa di simpulkan seperti itu,’’ ungkap Teddy.
Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai masa depan Liga 1 2020. Hanya saja, melihat situasi yang terjadi saat ini, sulit kompetisi untuk dilanjutkan pada Februari 2021 seperti yang direncanakan sebelumnya.
Apalagi saat ini, Pemerintah telah menetapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali, yang dimulai pada 11 sampai 25 Januari 2021 mendatang. Rencananya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menggelar pertemuan pada 15 Januari 2021 dengan klub, untuk membahas mengenai masa depan kompetisi Liga 1 dan 2 2020, apakah akan dilanjutkan atau tidak. Awalnya, agenda tersebut akan digelar pada 22 Januari 2021. (act/rdt)